JATIMTIMES - Di tengah kehidupan perkotaan yang sibuk, ada sebuah tempat yang menawarkan kedamaian sekaligus keseruan dalam membicarakan berbagai hal. Warung Kopi Boy Jezz, yang terletak di Taman Walet, Kelurahan Sukun, Kecamatan Sukun, Kota Malang, kini menjadi destinasi yang menarik bagi berbagai kalangan.
Terletak di area yang dulunya kurang terawat dan kumuh, tempat ini kini telah mengalami transformasi yang signifikan berkat kerja keras dan semangat kebersamaan warga serta Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Sukun.
![1](https://risetcdn.jatimtimes.com/images/2025/02/07/102c5f488110.jpg)
Warung kopi ini berdiri sejak tahun 2021, berawal dari sebuah ide sederhana namun penuh perjuangan. Sutrisno, yang lebih dikenal dengan sebutan Boy Jezz, adalah sosok di balik lahirnya warung kopi ini.
Baca Juga : FISHKING, Inovasi Lele Pacitan yang Siap Tembus Pasar Dunia
“Dulu taman Walet ini penuh sampah dan kurang terawat. Namun, berkat kerja sama dengan LPMK dan warga sekitar, kami membersihkan area ini dan sepakat untuk membangun warung kopi,” jelas Boy Jezz.
![3](https://risetcdn.jatimtimes.com/images/2025/02/07/fd18e5050e52.jpg)
Pembangunan warung kopi ini memakan waktu dua hingga tiga bulan. Tempat yang awalnya kosong kini dihiasi gazebo yang nyaman dan dikelilingi pepohonan besar yang memberikan kesan sejuk. Warung kopi ini memiliki lokasi yang strategis, hanya beberapa langkah dari jalan raya, namun suasananya tetap tenang dan asri, menjadikannya pilihan tepat untuk bersantai sambil menikmati secangkir kopi.
“Menu yang ada di sini memnag sederhana, namun tempat di sini banyak menghadirkan inspirasi, menguatkan silaturahmi, itu yang terpenting,” paparnya.
![4](https://risetcdn.jatimtimes.com/images/2025/02/07/37895367e26c.jpg)
Tentu saja, kehadiran warung kopi ini tidak lepas dari pro dan kontra. Beberapa pihak awalnya khawatir tempat ini justru akan membawa dampak negatif terhadap lingkungan sekitar. Namun, dengan komitmen yang kuat dari pengelola dan warga, warung kopi ini akhirnya bisa diterima dengan baik oleh masyarakat. Selain menjadi tempat berkumpul yang menyenangkan, warung ini juga memberi dampak positif berupa peningkatan kebersihan dan pemberdayaan masyarakat.
Warung Kopi Boy Jezz kini menjadi tempat berkumpul bagi beragam kalangan, mulai dari pekerja, PNS, pensiunan, tukang ojek, sales dan yang lainnya. Tempat ini tak hanya sekadar tempat menikmati kopi, tetapi juga menjadi ruang untuk berbagi cerita dan berdiskusi. Berbagai topik dibicarakan di sini, dari masalah ekonomi hingga isu politik.
“Warung ini bukan hanya tempat pribadi, tapi tempat semua orang. Kami ingin menciptakan tempat yang bisa menyatukan berbagai kalangan,” ungkap Boy Jezz.
![2](https://risetcdn.jatimtimes.com/images/2025/02/07/e51e1099c7e4.jpg)
Keberhasilan Warung Kopi Boy Jezz juga berdampak positif bagi lingkungan sekitar. Dari sini, muncul berbagai kegiatan sosial, salah satunya adalah paguyuban catur yang dibentuk oleh warga RW 1 dan RW 9. Mereka telah mengadakan tiga event catur yang lebih bertujuan untuk silaturahmi dan mempererat hubungan antarwarga daripada mencari juara.
![5](https://risetcdn.jatimtimes.com/images/2025/02/07/8a7836ba11cb.jpg)
Kehadiran Warung Kopi Boy Jezz di Taman Walet ini membuktikan bahwa melalui kebersamaan dan komitmen yang kuat, sebuah area yang dulunya tidak terawat bisa berubah menjadi pusat aktivitas sosial yang positif. Kini, taman ini tidak hanya bersih dan nyaman, tetapi juga memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat. Keberhasilan ini tak lepas dari peran serta warga dan LPMK Sukun yang satu visi dalam memajukan lingkungan mereka.
Taman Walet, yang dulu hanya dikenal sebagai tempat yang kumuh, kini menjadi simbol kebersamaan dan pemberdayaan masyarakat yang berhasil mengubah wajah lingkungan menjadi lebih baik. Warung Kopi Boy Jezz tidak hanya menjadi tempat menikmati secangkir kopi, tetapi juga menjadi saksi bisu dari semangat perubahan dan kolaborasi yang ada di tengah masyarakat.