free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Kecelakaan Beruntun di Gerbang Tol Ciawi: Mengapa Truk Kerap Alami Rem Blong?

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Dede Nana

05 - Feb - 2025, 19:05

Placeholder
Tampak potret dari atas pasca laka maut yang melibatkan enam kendaraan terjadi di Gerbang Tol Ciawi 2, Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2025) malam. (Foto: Instagram)

JATIMTIMES - Tragedi kecelakaan maut yang melibatkan enam kendaraan terjadi di Gerbang Tol Ciawi 2, Bogor, Jawa Barat, Selasa (4/2/2025) malam. Diduga, peristiwa tersebut bermula dari truk yang mengalami kegagalan rem atau rem blong, sehingga menabrak sejumlah kendaraan di depannya. Akibat insiden ini, gerbang tol arah Jakarta sempat ditutup sementara hingga Rabu (5/2/2025) pagi untuk proses evakuasi dan penyelidikan. 

Kapolresta Bogor Kota Kombes Eko Prasetyo menjelaskan bahwa truk mengalami rem blong sehingga tidak bisa berhenti saat hendak melakukan tap kartu di gerbang tol, sehingga menabrak beberapa kendaraan di depannya. Akibat insiden ini, jumlah korban 19 orang. Luka-luka 11 orang dan meninggal dunia 8 orang. Lantas mengapa rem truk kerap mengalami kegagalan pengereman? 

Melansir dari laman resmi Badan Kebijakan Transportasi Kementerian Perhubungan, rem truk dapat gagal berfungsi akibat panas berlebih yang muncul dari beban kerja berat, terutama saat kendaraan menempuh jalanan menurun. 

"Kampas menjadi panas karena penggunaan rem kaki secara maksimal dan terus-menerus. Hal ini jadi penyebab utama rem truk blong. Apa pun yang terjadi, jangan pernah mengocok pedal rem. Mengocok pedal rem secara berulang kali akan membuat tekanan angin menjadi tekor atau minyak rem masuk angin," tulis laman tersebut, dikutip Rabu (5/2/2025). 

Sebagian besar kecelakaan akibat rem blong terjadi saat truk memasuki jalan menurun yang panjang. Dalam kondisi seperti ini, truk atau bus biasanya menggunakan gigi tinggi, yang justru memperburuk situasi. 

"Pengemudi supaya selalu mengantisipasi dalam melihat kondisi di jalan. Para pengemudi sering kali mengocok pedal rem saat rem tidak bekerja secara maksimal. Pada saat mengalami rem blong, sebaiknya tidak melakukan pemindahan gigi ke gigi rendah, karena akan menyebabkan gigi masuk ke posisi netral," jelas pihak Badan Kebijakan Transportasi. 

Pengemudi juga diingatkan untuk memperhatikan indikator pada dashboard kendaraan, terutama ketika melewati jalur menurun. Warna pada dashboard dapat menjadi tanda bahaya. 

"Pada saat dashboard berada di zona merah, maka pengemudi berada pada zona bahaya karena mesin akan mengalami over running," tulis laman tersebut. 

"Over running adalah suatu kondisi di mana kecepatan putaran mesin kalah cepat dengan putaran roda saat kendaraan melewati jalan menurun. Kendaraan akan memiliki tenaga paling besar untuk menanjak atau menahan saat turun jika rpm berada di zona putih," tambah penjelasan dari pihak Badan Kebijakan Transportasi. 

Kecelakaan di Gerbang Tol Ciawi menjadi pengingat pentingnya pemeriksaan kondisi kendaraan dan penerapan teknik berkendara yang benar, terutama untuk truk dan kendaraan berat di jalur rawan seperti jalanan menurun. Semoga informasi ini bermanfaat!


Topik

Peristiwa kecelakaan maut tol ciawi lakalantas rem blong



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Dede Nana