JATIMTIMES - Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan bentuk kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil, produktif, dan berdiri sendiri, dilakukan oleh perseorangan atau badan usaha. UMKM menjadi tonggak dan tulang punggung ekonomi masyarakat beberapa waktu belakangan karena potensi masyarakat untuk menyalurkan minat usahanya terbuka sangat lebar.
Di samping itu UMKM membantu meningkatkan perekonomian masyarakat dan menjadi cara untuk menyerap tenaga kerja sehingga pengangguran dapat berkurang. Saat ini banyak contoh dari UMKM yang sudah dikenal masyarakat banyak seperti Kopi Kenangan, Maicih, Batik Trusmi, dan banyak contoh lainnya yang sudah mendapat pasarnya sendiri.
Baca Juga : Triwulan IV Terkontraksi, Ekonomi Jatim 2024 Cuma Tumbuh 4,93 Persen
Perkembangan UMKM dan perekonomian sendiri juga dihadapkan pada kemudahan produk saat ini untuk bermobilisasi dari satu tempat ke tempat lain lewat proses yang bernama ekspor dan impor. Proses ekspor dan impor merupakan mekanisme yang dapat melakukan transfer barang ke tempat-tempat yang diinginkan sehingga kegiatna ekspor menjadi salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengembangkan pasar.
Meski sudah banyak UMKM yang memiliki prosedur kerja yang efektif, efisien, dan rapi masih terdapat beberapa hal yang dapat dikembangkan oleh UMKM itu sendiri untuk mendapatkan pasarnya yang salah satunya dengan membuat desain kemasan yang baik dan menarik. Masih sering ditemukan jika UMKM menggunakan kemasan yang sebenarnya masih bisa digali potensinya untuk mendapatkan kemasan yang lebih baik, dari segi kualitas mau pun desainnya.
Melihat adanya hal potensial yang dapat dimaksimalkan, Paulino Deo Pramana Barus, Mahasiswa Hubungan Internasional, Universitas Diponegoro yang tergabung dalam Tim Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Universitas Diponegoro di Desa Kepuhrejo, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan mengadakan sosialisasi pembuatan desain kemasan produk berstandar ekspor.
Kegiatan ini ditujukan untuk mengenalkan pelaku usaha dengan cara pembuatan desain kemasan yang baik berikut dengan standar-standar yang perlu dipenuhi dan dicantumkan dalam kemasan agar produk dapat diekspor.
Kegiatan dilaksanakan pada hari Jumat (24/1/2025) di salah satu dusun yang memiliki kelompok pelaku usaha UMKM yang bernama UMKM Ibu Milenial di Dusun Babadan. Kegiatan diawali dengan menyampaikan mengapa desain kemasan menjadi penting, kemudian dilanjutkan dengan penjelasan mengenai standar internasional dan standar nasional yang dicantumkan dalam kemasan untuk menjamin kualitas kemasan yang baik.
Selanjutnya, disampaikan materi sederhana mengenai desain grafis dan aplikasi untuk mendesain dan memvisualisasikan bentuk kemasan yang didesain untuk membantu pelaku usaha dalam membuat desain. Kegiatan berjalan dengan baik, dan program disambut dengan baik oleh Kelompok UMKM Dusun Babadan.
Baca Juga : Ada 60 Perlintasan di Malang, KAI Daop 8 Surabaya Ingatkan Pengendara Waspada
Kelompok UMKM juga dengan saksama memerhatikan program dari awal hingga akhir. Meski masih mengalami kendala dalam mengoperasikan aplikasi desain, mahasiswa KKN memberikan penjelasan mengenai proses kreatif dari cara mendesain kemasan sembari memberikan penjelasan mengenai alat untuk merancang.
Di samping itu, mahasiswa KKN bersama dengan Kepala Dusun yang juga mendesain kemasan produk yang saat ini dipasarkan melakukan pertemuan dan bersama-sama membuatkan desain kemasan produk yang baru.
Diharapkan lewat kegiatan ini, kelompok-kelompok UMKM di Dusun Babadan, begitu juga Desa Kepuhrejo dapat mengaplikasikan pengetahuan mengenai pembuatan desain kemasan ini. Meski akan bersaing terlebih dahulu di pasar lokal, tetapi dengan persiapan yang matang dari segi desain kemasan dan strandar-standar yang perlu dipenuhi, maka lambat laun produk akan siap untuk di ekspor.
