JATIMTIMES - Kelangkaan tabung gas LPG (liquid petroleum gas) ukuran 3 kilogram terjadi di Kabupaten Sidoarjo sejak akhir Januari 2025. Suhartoyo, pedagang elpiji di Desa Magersari, Kecamatan Kota Sidoarjo, juga mengeluhkan hal yang sama. Menurutnya, kebijakan pembatasan pembelian elpiji oleh Pertamina semakin menyulitkan masyarakat.
"Dalam sehari, kami biasanya menjual 100 hingga 300 tabung. Tapi sekarang, pasokan jauh lebih sedikit dari biasanya," ungkap Hartoyo, salah satu pedagang pangkalan LPG di Desa Magersari, Sidoarjo Selasa (4/2/2025).
Baca Juga : Diresmikan Menteri Perdagangan, Pasar Nglegok Blitar Siap Jadi Pusat Ekonomi Baru
Diketahui jika sejumlah pedagang pangkalan mengeluhkan pasokan gas yang berkurang drastis akibat keterlambatan pengiriman dari Pertamina. Kondisi ini menyulitkan warga yang bergantung pada gas subsidi untuk kebutuhan sehari-hari.
Menurut para pedagang, kelangkaan ini dipicu oleh libur panjang di akhir Januari, di mana pihak Pertamina tidak melakukan pengiriman ke agen maupun pangkalan jika hari minggu atau sedang tanggal merah. Akibatnya, stok gas menipis sementara permintaan tetap tinggi.
Kondisi ini diperparah dengan tingginya permintaan. Tabung elpiji yang baru tiba di pangkalan langsung habis dalam hitungan jam. Banyak warga yang datang lebih awal untuk mengantre, namun tetap tidak kebagian gas. "Sekarang pembelian dibatasi lima tabung per bulan, padahal kebutuhan warga berbeda-beda," jelasnya.
Untuk mengantisipasi kelangkaan, beberapa pedagang berinisiatif mendata warga yang membeli elpiji agar distribusi tetap adil. Cara ini diharapkan bisa membantu memastikan setiap rumah tangga mendapatkan jatah gas sesuai kebutuhan.
Namun, pembatasan ini tetap menjadi kendala bagi banyak warga, terutama mereka yang memiliki usaha kecil seperti warung makan dan penjual gorengan. Mereka terpaksa mencari alternatif bahan bakar atau membeli elpiji dengan harga lebih mahal di pengecer.
Baca Juga : A Business Proposal Terancam Diboikot Usai Abidzar Menuai Kontroversi, Falcon Pictures Meminta Maaf
Para pedagang berharap Pertamina segera meningkatkan pasokan agar kelangkaan ini tidak berlarut-larut, terutama menjelang bulan Ramadan yang biasanya menyebabkan lonjakan permintaan elpiji.
"Kami berharap sebelum Ramadan pasokan kembali normal, supaya tidak ada lagi antrean panjang dan warga bisa mendapatkan elpiji dengan mudah," pungkasnya.terutama menjelang bulan Ramadan yang biasanya menyebabkan lonjakan permintaan elpiji.