JATIMTIMES - Penggabungan atau merger sekolah rencananya kembali dilakukan Pemkot Batu tahun ini. Tak tanggung-tanggung, sebanyak 9 sekolah dasar (SD) Negeri di Kota Batu bakal dimerger menjadi hanya sekitar 4 sekolah saja. Alasannya mulai dari kurangnya siswa, hingga efisiensi manajerial lembaga pendidikan.
Hal tersebut dibenarkan Kepala Bidang SD Dinas Pendidikan Kota Batu Daud Andoko. Ia mengatakan, meski masih diwacanakan, namun pihaknya sudah mengantongi mana saja SD yang dipertimbangkan untuk merger.
Baca Juga : Tinjau Program MBG di Kabupaten Malang, Deputi KSP: Sajikan Makanan Bergizi Meski Kadang Tak Digemari
Diketahui pada tahun 2024 lalu, Dinas Pendidikan telah melakukan merger dua SD negeri . Yakni SDN Sisir 2 dan SDN Sisir 5. Penyebabnya adalah penurunan jumlah siswa baru secara signifikan yang dialami SDN Sisir 2.
Sementara tahun ini sebanyak 9 SD bakal dijadikan 4 sekolah, dengan penggabungan 2 hingga 3 sekolah menjadi 1 SD.
"Rencananya SD negeri yang berpotensi di merger adalah SDN Sisir 3, SDN Sisir 4, SDN Sisir 6. Selanjutnya, SDN Songgokerto 1 dan SDN Songgokerto 2. Kemudian, SDN Oro-Oro Ombo 1 dan SDN Oro-Oro Ombo 2. Terakhir, SDN Sumberejo 1 dan SDN Sumberejo 2," rinci Daud saat ditemui, belum lama ini.
Saat ini dia mengaku masih dalam tahap koordinasi dengan pihak sekolah. Daud menyebut, rencana merger tahun ini tidak hanya mempertimbangkan penurunan jumlah siswa baru.
Melainkan juga efisiensi operasional sekolah dan dalam rangka peningkatan mutu pendidikan. Alasan lain karena ada tiga sekolah yang lokasinya berdekatan. Sehingga menimbulkan kesan berebut siswa.
"Kondisi tersebut memunculkan kesan persaingan yang membuat iklim pendidikan tidak sehat. Selain itu, juga karena alasan efisiensi biaya operasional sekolah," katanya.
Daud menilai jumlah siswa di sembilan SD yang rencananya dimerger itu kepalang tanggung. Tidak banyak dan tidak juga sedikit. Atas dasar itu muncul wacana merger tiga sekolah. Merger akan membuat pengelolaan dan manajerial sekolah menjadi lebih fokus dan terarah.
Baca Juga : Warga Ultah Februari, Pemkot Batu Beri Kado Cek Kesehatan Gratis di Puskesmas
Ia menambahkan, merger juga disebut akan berdampak menekan kebutuhan anggaran pendidikan. Pasalnya, kebutuhan biaya operasional sekolah relatif sama. Baik yang memiliki siswa banyak maupun sedikit. Sedangkan, bantuan yang diberikan pemerintah pusat dan pemerintah daerah selama ini berbasis jumlah siswa yang membuat sekolah yang memiliki siswa sedikit akan mendapat bantuan yang kecil.
Untuk melakukan merger perlu persiapan yang matang. Sebab, untuk menutup sekolah, semua siswa harus diluluskan terlebih dahulu. Terlebih untuk memindah data pendidikan juga butuh waktu.
Daud menjelaskan, langkah awal yang akan dilakukan adalah menutup Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) pada tahun ajaran 2025/2026 mendatang.
"Satu atau dua sekolah tidak akan lagi menerima siswa baru karena akan bergabung dengan sekolah yang akan dimerger," tuturnya.