free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Survei Gen Z

Survei LinkedIn: 70 Persen Karyawan Indonesia Akan Cari Pekerjaan Baru

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Nurlayla Ratri

29 - Jan - 2025, 11:59

Placeholder
Ilustrasi (pixabay)

JATIMTIMES - LinkedIn, platform jejaring sosial terbesar untuk profesional kerja, baru-baru ini meluncurkan hasil penelitian terkait tren pasar tenaga kerja di tahun 2025. Salah satu temuan utama yang mengejutkan adalah bahwa sekitar 70 persen karyawan di Indonesia berencana mencari pekerjaan baru pada tahun ini. Angka ini jauh melampaui rata-rata global, yang tercatat hanya 58 persen 

Penelitian yang dilakukan oleh Censuswide antara November hingga Desember 2024 ini melibatkan 22.010 pengguna LinkedIn dan 8.035 profesional Sumber Daya Manusia (SDM) dari berbagai negara, termasuk Indonesia, Amerika Serikat, Inggris, Prancis, dan lainnya. Hasil survei ini memberi gambaran yang lebih jelas mengenai dinamika pasar tenaga kerja yang semakin kompetitif, terutama di Indonesia.

Baca Juga : Tiket Kereta Api Bertabur Diskon Spesial Perayaan Imlek 2025

Dengan semakin banyaknya orang yang mencari pekerjaan, para profesional di Indonesia harus bisa beradaptasi dan mengambil pendekatan yang lebih strategis. Mengidentifikasi keterampilan yang tepat dan menyesuaikan diri dengan kebutuhan pasar sangat penting agar dapat menonjol.

"Pentingnya adaptasi bagi para profesional Indonesia dalam menghadapi perubahan besar ini," kata Serla Rusli, LinkedIn Career Expert diolah dari Marketeers, (29/1/2025).

Namun, di balik meningkatnya keinginan untuk mencari pekerjaan baru, penelitian juga menunjukkan bahwa pencari kerja menghadapi tantangan yang lebih besar. Lebih dari 50 persen responden mengaku bahwa proses pencarian kerja kini terasa lebih sulit. Salah satu masalah utama yang dihadapi adalah ketidakpastian dalam respons perekrut. Hampir enam dari sepuluh pencari kerja atau 59 persen mengaku telah di-ghosting, atau tidak mendapat respons setelah mengirimkan lamaran atau menghubungi perekrut.

Hasil lainnya mengungkapkan bahwa lebih dari setengah responden atau 58 persen merasakan bahwa proses pencarian kerja semakin sulit dibandingkan tahun sebelumnya. Karyawan juga melaporkan bahwa waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan pekerjaan baru semakin lama, dengan 59 persen mengaku bahwa mereka membutuhkan lebih banyak waktu dalam setahun terakhir untuk mendapatkan posisi baru.

Tren ini menunjukkan bahwa para profesional Indonesia perlu merubah strategi mereka dalam mencari pekerjaan. Penelitian juga mengungkapkan fakta menarik mengenai lamaran kerja. Rata-rata, seorang profesional di Indonesia menghabiskan hingga empat jam per minggu untuk mengirim lima lamaran pekerjaan. Banyak yang percaya bahwa semakin banyak lamaran yang dikirimkan, semakin besar peluang mereka untuk diterima. Keyakinan ini lebih banyak dipegang oleh generasi Z 45 persen dan milenial 43 persen

Baca Juga : Belasan Siswa SMPN 7 Mojokerto Terseret Ombak di Drini Yogyakarta, Begini Tips Aman Membawa Anak-anak ke Pantai

Namun, survei ini menunjukkan kenyataan yang berbeda. Sekitar 43 persen profesional Indonesia mengaku bahwa meskipun mereka mengirimkan lebih banyak lamaran, mereka tidak mendapatkan respons positif dari perekrut. Sebaliknya, perekrut merasa kewalahan dengan banyaknya lamaran yang tidak sesuai dengan persyaratan. Bahkan, 80 persen  perekrut melaporkan bahwa mereka menerima lebih banyak lamaran dibandingkan tahun lalu, yang mengakibatkan 29 persen di antaranya menghabiskan waktu tiga hingga lima jam setiap hari hanya untuk menyeleksi lamaran.

Dalam menghadapi pasar tenaga kerja yang semakin kompetitif, Serla Rusli menekankan bahwa profesional Indonesia harus segera beradaptasi dan memperbaharui pendekatan mereka. Mengirimkan lamaran dalam jumlah besar bukanlah solusi yang efektif jika tidak disertai dengan penyesuaian keterampilan dan pemahaman yang tepat terhadap kebutuhan perusahaan. Di tahun 2025, kualitas lamaran dan keterampilan yang relevan akan menjadi faktor penentu dalam mendapatkan pekerjaan.

Dengan memahami tren dan tantangan ini, para pencari kerja di Indonesia dapat merumuskan strategi baru yang lebih efisien dan tepat sasaran. Adaptasi terhadap kondisi pasar yang terus berubah akan menjadi kunci utama dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat.

Perolehan Medali Porprov Jatim IX 2025

Update: -

No Kota / Kabupaten Emas Perak Perunggu Poin
Total - - - -

Topik

Survei Gen Z survei LinkedIn



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Nurlayla Ratri