JATIMTIMES - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi hujan lebat hingga cuaca ekstrem berpotensi terjadi di Jawa Timur (Jatim) hingga 5 Februari 2025. Cuaca ekstrem ini rentan memicu bencana hidrometeorologi di sejumlah wilayah.
Beberapa bencana hidrometeorologi yang perlu diwaspadai di antaranya banjir rob, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, hingga hujan es. BMKG Klas I Juanda Surabaya, menyebutkan, hampir semua wilayah di Jatim berpotensi dilanda cuaca ekstrem.
Baca Juga : Diskopindag Klaim 85% Pedagang Sepakat Pasar Besar Dibongkar
Wilayah-wilayah tersebut meliputi Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Banyuwangi, Kota Batu, Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Bondowoso, Kota Madiun, Kabupaten Pamekasan, dan Kabupaten Sumenep.
Kemudian juga Kota Surabaya, Kab. Mojokerto, Kabupaten Gresik, Kabupaten Jember, Kabupaten Jombang, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Lumajang, Kabupaten Madiun, Kabupaten Magetan, Kabupaten Malang, Kabupaten Nganjuk, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Sampang.
Selain itu, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Tuban, Kota Blitar, Kota Kediri, Kota Malang, Kota Mojokerto, Kabupaten Pacitan, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Kediri, Kabupaten Blitar, Kota Probolinggo dan Kota Pasuruan.
Kepala BMKG Klas I Juanda Taufiq Hermawan menjelaskan, saat ini wilayah Jatim berada di musim hujan dan sebagian besar wilayah sudah memasuki puncak musim hujan.
"Adanya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO) dan gelombang atmosfer Rossby yang diprakirakan melintasi Jawa Timur mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan-awan penghujan di wilayah Jawa Timur," ungkapnya melalui keterangan resmi, Selasa (28/1/2025).
Kondisi ini didukung dengan aktifnya Monsun Asia, serta suhu muka laut di perairan sekitar Jatum yang hangat. Sehingga terjadi peningkatan suplai uap air ke atmosfer untuk pertumbuhan awan.
Baca Juga : 66 Ribu Wisatawan Kunjungi Kebun Binatang Surabaya, Tunnel TIJ Jadi Magnet Baru
"Selain itu diprakirakan terbentuknya daerah siklonik di wilayah Samudera Hindia sebelah selatan Jawa Timur juga mendukung terbentuknya daerah konvergensi dan peningkatan pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Jawa Timur," paparnya.
Menghadapi kondisi ini, BMKG Juanda pun menghimbau agar masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat hingga sangat lebat yang disertai petir dan angin kencang selama sepekan ke depan.
Khusus untuk wilayah Jatm dengan topografi curam/bergunung/tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang.
Selain itu, masyarakat juga diimbau untuk selalu memantau kondisi cuaca terkini berdasarkan citra radar cuaca WOFI melalui website https://stametjuanda.bmkg.go.id/radar/, dan informasi peringatan dini 3 harian dan peringatan dini 2 - 3 jam ke depan yang selalu dibagikan melalui website https://stamet-juanda.bmkg.go.id dan media sosial @infobmkgjuanda, saluran telepon 24 jam (031) 8668989 dan WhatsApp: 0895800300011.