JATIMTIMES - Kebiasaan menggantung baju yang sudah dipakai untuk digunakan kembali sering dianggap sepele. Banyak orang merasa bajunya masih bersih sehingga enggan langsung mencucinya. Namun, tahukah kamu bahwa kebiasaan ini dapat memicu masalah kesehatan kulit, seperti panu atau pityriasis versicolor?
Dokter Spesialis Dermatologi Venereologi dan Estetika, dr. Andi Amalia Nefyanti, Sp. D.V.E, melalui akun Instagram pribadinya @dr.nefy.spdve, mengingatkan bahwa menggantung baju bekas pakai, terutama yang penuh keringat atau kotoran, bisa menjadi tempat berkembang biaknya jamur.
"Hayo, siapa nih yang sering pakai baju ulang karena merasa belum kotor? Padahal, kebiasaan ini berisiko memicu panu, apalagi jika baju yang dipakai ulang penuh keringat," kata dr. Nefy.
Dokter yang berpraktik di RSUD Taman Husada, Bontang tersebut mengimbau agar mengganti pakaian minimal dua kali sehari. “Sebaiknya ganti pakaian minimal dua kali sehari, dan lebih sering jika mudah berkeringat,” imbaunya.
Apa Itu Panu (Pityriasis Versicolor)?
Melansir laman Healthline, panu adalah kondisi kulit yang disebabkan oleh pertumbuhan jamur Malassezia secara tidak terkendali. Jamur ini sebenarnya hidup secara alami di kulit manusia dan berperan melindungi tubuh dari infeksi.
Namun, dalam kondisi tertentu, seperti cuaca panas atau lembap, keringat berlebih, atau kulit berminyak, jamur ini dapat berkembang pesat dan menyebabkan bercak-bercak pada kulit.
Bercak panu biasanya tampak lebih terang atau lebih gelap dibandingkan kulit sekitarnya. Gejalanya meliputi:
• Bercak berwarna merah muda, cokelat, atau merah.
• Kulit kering, gatal, dan bersisik.
• Perubahan warna kulit yang lebih menonjol saat terkena sinar matahari.
Panu paling sering muncul di area tubuh seperti punggung, dada, leher, atau lengan. Kondisi ini tidak berbahaya dan tidak menular, tetapi dapat mengganggu penampilan dan kenyamanan.
Menurut dr. Nefy, kebiasaan memakai ulang baju yang telah digunakan, terutama yang basah oleh keringat, bisa menjadi salah satu pemicu berkembangnya jamur penyebab panu. Selain itu, beberapa faktor lain yang dapat meningkatkan risiko panu meliputi:
• Cuaca panas dan lembap.
• Keringat berlebih.
• Sistem kekebalan tubuh yang lemah.
• Perubahan hormon.
• Riwayat keluarga dengan panu.
Kenapa Tidak Boleh Memakai Baju Berulang?
Baju yang telah dipakai, terutama dalam kondisi berkeringat, mengandung banyak bakteri, jamur, dan kotoran. Jika baju tersebut tidak dicuci dan langsung dipakai kembali, mikroorganisme dapat berkembang biak di serat kain. Ketika bersentuhan dengan kulit, jamur seperti Malassezia dapat tumbuh dan menyebabkan infeksi.
Cara Mencegah Panu
Untuk mencegah panu, penting untuk menjaga kebersihan kulit dan pakaian. Berikut beberapa langkah yang bisa dilakukan:
• Ganti Pakaian Secara Rutin
Sebaiknya ganti pakaian minimal dua kali sehari, terutama setelah berkeringat. Jangan gunakan kembali baju yang telah dipakai.
• Jaga Kebersihan Tubuh
Mandi secara teratur, terutama setelah beraktivitas yang membuat tubuh berkeringat. Gunakan sabun antiseptik untuk membersihkan kulit.
• Gunakan Pakaian yang Bersih dan Kering
Pastikan pakaian yang kamu gunakan sudah dicuci bersih dan dikeringkan dengan sempurna. Hindari menggantung baju bekas pakai untuk digunakan kembali.
• Hindari Suhu Panas dan Lembap
Jika memungkinkan, hindari berada di lingkungan yang panas dan lembap terlalu lama, karena kondisi ini dapat memicu pertumbuhan jamur.
Bagaimana Jika Sudah Terkena Panu?
Jika kamu mengalami gejala panu, pengobatan dengan krim antijamur yang dijual bebas biasanya cukup efektif. Namun, jika gejalanya tidak hilang atau semakin parah, sebaiknya konsultasikan dengan dokter kulit untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.
Meski terlihat sederhana, kebiasaan menggantung baju bekas pakai untuk digunakan ulang ternyata dapat berdampak buruk bagi kulit. Dengan mengganti pakaian secara rutin dan menjaga kebersihan tubuh, kamu dapat terhindar dari risiko panu dan masalah kulit lainnya. Semoga informasi ini bermanfaat!