JATIMTIMES - Cabang olahraga (cabor) Taekwondo Kota Malang terus menyiapkan diri jelang Porprov IX Jatim 2025. Salah satunya dengan melakukan seleksi terhadap atlet.
Ketua Cabor Taekwondo Kota Malang, Thomas Tri Budi Dharma mengatakan bahwa pihaknya telah melakukan sejumlah rangkaian seleksi. Untuk melihat kesiapan dari para atlet.
Baca Juga : Long Weekend, ASDP Optimalkan Lintas Ketapang-Gilimanuk dan Merak-Bakauheni
“Kami sudah melakukan seleksi tiga tahap. Kemarin tanggal 19 Januari kita melakukan seleksi terakhir. Hasil dari seleksi itu semoga mendapatkan atlet pilihan yang terbaik,” kata Thomas kepada JatimTIMES, Kamis (23/1/2025).
Hasil seleksi yang dilakukan, Thomas mengaku ada sekitar 35 atlet yang nantinya akan melenggang ke Pemusatan Latihan Kota (Puslatkot) yang digelar KONI Kota Malang. Bahkan, Thomas memastikan atlet tersebut juga akan berangkat ke Porprov.
“InsyaAllah ada 35 atlet yang akan mengikuti 21 kelas yang dipertandingkan pada Porprov IX Jatim,” ungkap Thomas.
Disinggung terkait kualitas atletnya saat ini, Thomas meyakini akan dapat membawa medali bagi Kota Malang. Oleh karena itu, saat ini Thomas mengaku terus menggembleng para atletnya.
“Untuk kualitas InsyaAllah, untuk sejauh ini kalau kita ke gembleng bisa lah kita maksimal. Karena beberapa itu kemarin atlet Popda juga kita pantau, jadi ada beberapa kelas yang awalnya kosong tapi kita mendapatkan talent scouting dari Popda kemarin. Jadi InsyaAllah lah, kalau kita maksimalkan, mereka bisa bersaing kok,” beber Thomas.
Untuk potensi medali yang bisa diraih pada Porprov IX Jatim 2025, Thomas menilai ada pada kategori perempuan kelas under 46, 49, 57 dan 59. Sementara untuk laki-laki, dari 8 kelas yang proyeksi meraih medali sekitar 6 kelas.
Baca Juga : Jelang Imlek, Klenteng Eng An Kiong Mulai Lakukan Persiapan Perayaan
“Soalnya rata-rata itu di Porprov yang kemarin pendatang baru. Salah satunya produk SMANor yang bagus. Kemungkinan kelas itu cewek unggul bisa,” yakin Thomas.
“Untuk yang Poomsae laki-laki, kemungkinan dari 5 kelas yang dipertandingkan, mungkin kita yakin 3 kelas yang dapat medali,” imbuh Thomas.
Disisi lain, Thomas juga terus memantau kompetitor. Hal itu untuk menilai bagaimana timnya nanti dapat bersaing untuk merebutkan banyak medali.
“Kalau persaingan satu ya yang paling berat Surabaya, Sidoarjo. Kalau kita bicara masalah sparingnya yang paling berat itu Surabaya, Sidoarjo, Kediri kota, dan Lumajang,” beber Thomas.