JATIMTIMES - Libur panjang atau long weekend pada akhir pekan ini diprediksi akan dimanfaatkan masyarakat untuk berlibur. PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) bersama Kementerian Perhubungan (Kemenhub) bakal mengoptimalkan layanan di lintas terpadat, yakni Ketapang-Gilimanuk dan Merak-Bakauheni.
Langkah antisipasi untuk mengelola kepadatan selama libur panjang Isra Miraj Nabi Muhammad SAW dan Hari Raya Imlek yang berlangsung pada periode 24 Januari hingga 2 Februari 2025 juga telah disiapkan. Upaya ini dilakukan guna memastikan kelancaran arus pergerakan penumpang dan kendaraan.
Baca Juga : Viral Pendaki Ilegal Nekat Naik Gunung Semeru: Siap-Siap Diblacklis 5 Tahun
Plt Direktur Jenderal Perhubungan Darat Ahmad Yani menyampaikan, peningkatan mobilitas masyarakat selama libur panjang selalu berdampak pada tingginya aktivitas di sektor penyeberangan. Oleh karena itu, Kemenhub telah mengatur operasional angkutan penyeberangan di empat pelabuhan utama, yakni Ketapang, Gilimanuk, Merak, dan Bakauheni.
Langkah ini mencakup pemberlakuan prioritas kendaraan tertentu serta pengaturan buffer zone untuk mengurangi antrean. Selain itu, pelabuhan alternatif seperti Ciwandan dan BBJ Bojonegara juga disiapkan untuk menampung kendaraan jika terjadi lonjakan volume.
Corporate Secretary PT ASDP Indonesia Ferry (Persero), Shelvy Arifin, menambahkan, untuk menjamin kelancaran, ASDP juga telah berkoordinasi dengan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) serta Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) dalam penetapan jadwal operasional kapal selaku regulator.
"Untuk melayani lintasan tersibuk di Merak-Bakauheni, berdasarkan pengaturan dan penetapan dari KSOP selaku regulator disiapkan sekitar 28 - 32 unit kapal yang beroperasi selama 24 jam. Tentunya di saat peak akan dioperasikan kapal-kapal berukuran besar dengan kapasitas muatan lebih dari 300 kendaraan kecil," ujar Shelvy, Kamis (23/1/2025).
Shelvy menyebut, fasilitas pendukung seperti Dermaga Bulusan di lintasan Ketapang juga telah disiapkan untuk menampung hingga 400 kendaraan kecil jika terjadi lonjakan. Sistem delaying dan buffer zone akan diterapkan di titik-titik strategis untuk memastikan kenyamanan pengguna jasa.
Baca Juga : Truk Gandeng Bermuatan 45 Ton Jagung Terguling, Jalur Blitar-Malang Lumpuh 10 Jam
Sementara itu, di lintasan Merak-Bakauheni, pengaturan kendaraan dilakukan dengan mengalihkan kendaraan golongan besar ke pelabuhan alternatif jika kapasitas Pelabuhan Merak dan buffer zone di Indah Kiat mencapai batas tertentu. Hal serupa juga diterapkan di Ketapang-Gilimanuk, dengan pengaturan kendaraan barang golongan VII melalui lintasan alternatif Jangkar-Lembar.
Untuk mendukung kelancaran arus kendaraan dan penumpang, Shelvy mengimbau seluruh pengguna jasa untuk memanfaatkan layanan pembelian tiket daring melalui aplikasi Ferizy. Tiket sudah dapat dibeli sejak H-60 keberangkatan dan diimbau agar pembelian dilakukan paling lambat H-1 sebelum jadwal keberangkatan. Pengguna jasa juga diingatkan untuk tiba sesuai jadwal di pelabuhan guna mendukung kelancaran dan pengalaman perjalanan yang aman serta nyaman.