JATIMTIMES - Media sosial baru-baru ini diramaikan oleh klaim yang menyebutkan bahwa konsumsi durian bersama susu bisa membahayakan kesehatan. Tidak hanya susu, akun TikTok @datomichaellim juga menyatakan bahwa durian tidak boleh dikonsumsi bersama soda, terong, leci, seafood, hingga daging. Namun, benarkah demikian?
dr. Dion Haryadi, PN1, CHC, AIFO-K, seorang dokter umum sekaligus Certified Nutrition & Health Coach, mengingatkan masyarakat agar selalu memeriksa kredibilitas sumber informasi.
"Kalau ada konten seperti ini, cek siapa yang ngasih informasinya. Kredibel nggak? Background-nya dia apa? Penjelasan apa yang dia berikan, dan buktinya mana?" jelas dr. Dion, dikutip Instagram @dionharyadi, Minggu (19/1/2025).
Ia juga menyoroti bahwa dalam video yang viral tersebut, narator hanya menyampaikan larangan tanpa memberikan alasan atau bukti ilmiah yang mendukung. "Orang yang memberikan klaim itu harus memberikan bukti. Jadi, kenapa harus dipercaya kalau nggak ada data yang jelas?" tambahnya.
Lebih lanjut dr. Dion menjelaskan durian merupakan buah yang kaya akan karbohidrat, serat, dan lemak. Jika dikonsumsi dalam jumlah besar, durian dapat menyebabkan rasa begah atau kekenyangan. Hal ini dapat menjadi lebih berat jika dikombinasikan dengan minuman seperti susu atau kopi yang juga dapat memengaruhi pencernaan.
Namun, dr. Dion menegaskan bahwa kombinasi ini tidak serta-merta membahayakan. "Tergantung lagi dosisnya. Kamu punya masalah nggak dalam mencerna makanan tersebut? Kalau nggak, ya sebenarnya nggak apa-apa," katanya.
Ia juga menyebut bahwa sebagian orang khawatir tentang efek durian pada tekanan darah. Namun, menurut dr. Dion, ketakutan ini tidak sepenuhnya benar. Menurut dr. Dion, terdapat penelitian pada tahun 2016 yang melibatkan 32 pria dewasa menunjukkan bahwa konsumsi durian hingga 500 gram tidak menyebabkan peningkatan tekanan darah. Meski demikian, penelitian tersebut menemukan adanya peningkatan denyut jantung yang mungkin disebabkan oleh kandungan gula dalam durian.
"Durian itu punya kadar kalium yang tinggi, dan kalium bisa membantu menurunkan tekanan darah. Jadi, kalau kamu nggak punya masalah ginjal, konsumsi durian itu aman-aman saja," ungkap dr. Dion.
Namun, ia mengingatkan bahwa mereka dengan gangguan ginjal harus berhati-hati, karena kadar kalium yang tinggi dapat membahayakan kondisi ginjal.
Hingga saat ini, belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa durian tidak boleh dikonsumsi bersama susu, soda, atau makanan lainnya seperti terong dan seafood. "Intinya, konsumsi segala sesuatu sesuai porsinya. Jangan berlebihan, dan pahami batasan diri masing-masing," ujar dr. Dion.
Ia juga menekankan pentingnya mendengarkan tubuh. "Kalau kamu tahu bahwa makan sesuatu bikin perut nggak enak atau diare, ya jangan diterusin. Setiap orang punya toleransi tubuh yang berbeda," pungkas dr. Dion.