JATIMTIMES – PLN UP3 Malang melakukan audiensi dan silaturahmi dengan Bupati Malang Drs HM. Sanusi MM di rumah dinas bupati, Jumat (10/1/2025). Pertemuan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara PLN dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dalam mendorong program-program strategis yang mendukung perekonomian masyarakat, terutama di sektor pertanian, perikanan, dan pengembangan energi ramah lingkungan.
Dalam audiensi tersebut, bupati Malang yang didampingi Kepala Bappeda Kabupaten Malang Ir Tomie Herawanto MP menyampaikan rencana PLN untuk membangun dua stasiun pengisian kendaraan listrik umum (SPKLU) di pendapa Malang dan Kepanjen serta di masing-masing kecamatan. Program ini sejalan dengan visi Pemkab Malang untuk menjadikan kabupaten ini sebagai pusat lumbung padi nasional.
Momen audiensi antara Bupati Malang Drs. H. M. Sanusi, M.M dengan Manager PLN UP3 Malang Agung Wibowo. (Foto: istimewa)
Baca Juga : 7 Cara Efektif Pengobatan untuk Infeksi Jamur pada Kulit yang Terbukti Ampuh
Sebagai bentuk dukungan, menurut Tomie, Pemkab Malang juga akan memberikan insentif berupa pembebasan pajak bumi dan bangunan (PBB) bagi petani penanam padi. Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan air dalam sektor pertanian, direncanakan sinergi antara PLN dan pemerintah melalui pengembangan pompanisasi.
"Sedangkan untuk menunjang kegiatan perikanan, PLN siap melakukan penarikan jaringan untuk pembuatan stasiun pengisian listrik yang dapat digunakan masyarakat untuk mengoperasikan freezer dan kebutuhan lainnya. Hal tersebut sangat membantu terlebih, Kabupaten Malang saat ini menggalakkan program budidaya ikan nila dan ikan lele," ungkap Tomie.
Agung Wibowo, manajer PLN UP3 Malang, mengungkapkan bahwa listrik saat ini merupakan kebutuhan pokok bagi masyarakat sehingga PLN selalu berusaha memberikan pelayanan maksimal kepada pelanggan. Agung juga menegaskan komitmen PLN dalam mendukung program Net Zero Emission melalui pembangunan beberapa titik SPKLU dan pengembangan panel surya.
“Kami terus meningkatkan jumlah titik SPKLU untuk mendorong penggunaan kendaraan listrik guna mengurangi emisi gas buang. Terima kasih kepada Pemkab Malang atas dukungannya, termasuk alokasi lahan untuk pembangunan SPKLU,” ucap Agung.
Selain itu, PLN berperan aktif dalam mendukung pendapatan daerah melalui pemungutan pajak penerangan jalan (PPJ) sebesar Rp 11,8 miliar setiap bulan. Di sisi lain, biaya listrik untuk penerangan jalan umum mencapai Rp 4,2 miliar per bulan.
“Kami siap memenuhi kebutuhan Kabupaten Malang dalam bidang kelistrikan, baik untuk mendukung pertanian, peternakan, perikanan, maupun kebutuhan lainnya,” tambahnya.
Agung juga menjelaskan bahwa ke depan semua kendaraan akan beralih menggunakan motor listrik. Secara nilai ekonomis pun, penggunaan listrik pada kendaraan jauh lebih murah dan titik titik SPKLU semakin banyak.
"Kami berharap dapat memenuhi kebutuhan Kabupaten Malang di bidang ketenagalistrikan terutama yang saat ini digalakkan di bidang pertanian, peternakan dan perikanan. Arahan bupati terkait dengan dukungan kualitas dan laju ekonomi, PLN siap mensuport dan melayani untuk pembangunan Kabupaten Malang.” tambahnya.
Sebagai langkah awal, PLN akan segera menyelesaikan penyalaan jaringan listrik di lima lokasi pompanisasi dari total 12 titik yang direncanakan. Pelaksanaan ini diharapkan selesai hanya dalam waktu tiga hari, mencakup pemasangan jaringan hingga KWH meter.
Sanusi juga menyampaikan pentingnya sinergi antara PLN, Dinas Pertanian, dan kodim untuk pembangunan sumur bor di berbagai wilayah. “Sumur bor ini tidak hanya mendukung pertanian, tetapi juga dapat memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat, khususnya bagi warga kurang mampu,” ujarnya.
Orang nomor satu di Pemkab Malang tersebut menegaskan bahwa inovasi-inovasi ini adalah bagian dari upaya meningkatkan ketahanan pangan dan mendorong percepatan ekonomi Kabupaten Malang.
"Ini terobosan baru dalam rangka meningkatkan perokonomian di bidang ketahanan pangan untuk komoditi jagung, padi kedele, perikanan dan peternakan. Sebagai insentif nanti juga akan bersinergi dengan dandim terkait dengan kolaborasi pembuatan sumur bor dan listriknya dari PLN," ucap Sanusi.
“Tidak hanya yang pertanian, untuk kebutuhan air minum juga dapat dibantu dengan sumur bor listrik. Untuk kepentingan umum, dan kebutuhan air bersih, warga yang kurang mampu juga akan mendapatkan bantuan,” pungkas Sanusi.