free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

Bupati Sanusi Sepakat Imbauan Wamentan RI Terkait Vaksinasi Mandiri untuk Cegah PMK, Peternak Keberatan

Penulis : Tubagus Achmad - Editor : Nurlayla Ratri

10 - Jan - 2025, 15:44

Placeholder
Tampak sapi pedaging yang berada di Saptorenggo 80 Farm Rojokoyo, Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang. (Foto: Tubagus Achmad/JatimTIMES)

JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi sepakat dan mendukung imbauan dari Wakil Menteri Pertanian RI Sudaryono yang menyampaikan agar para peternak dapat melakukan vaksinasi secara mandiri. Terutama untuk mencegah penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang hewan ternak, khususnya sapi. 

Orang nomor satu di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang itu menyampaikan, para peternak diminta agar dapat peduli terhadap kesehatan hewan ternaknya dengan melakukan vaksinasi PMK secara mandiri. Sehingga, tidak perlu menunggu bantuan vaksin PMK dari pemerintah agar hewan ternaknya dapat terhindar dari virus PMK sejak dini. 

Baca Juga : Tinjau Banjir Bandang di Bondowoso, Pj Gubernur Minta Penanganan Berlangsung Cepat dan Tepat

"Memang ke depan harusnya begitu, tiidak harus menunggu dari dinas peternakan. Tetapi peternak-peternak ini sudah bisa vaksin PMK mandiri untuk menjaga sapinya sendiri," ungkap Sanusi kepada JatimTIMES.

Menurut Sanusi, imbauan dari Wakil Menteri Pertanian RI Sudaryono tersebut penting untuk segera dilaksanakan. Terlebih lagi, jumlah vaksin yang disiapkan oleh Kementerian Pertanian RI hanya empat juta dosis, sedangkan jumlah sapi di Indonesia lebih dari empat juta. Selain itu, Kementerian Pertanian RI juga telah mengumumkan siaga satu untuk menghadapi persebaran virus PMK di Indonesia. 

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang Eko Wahyu Widodo menambahkan, bahwa pihaknya juga terus berupaya agar para peternak di Kabupaten Malang dapat melakukan vaksinasi mandiri untuk melindungi hewan ternaknya dari virus PMK. 

"Kalau vaksin kita upayakan vaksin mandiri. Kita minta kepada KUD persusuan, kelompok-kelompok, untuk bisa beli vaksin sendiri. Kalau tenaga minta bantuan, kita siap," ujar Eko. 

Pihaknya menyebut, saat ini Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Malang juga sedang menunggu bantuan vaksin PMK dari pemerintah pusat damam hal ini Kementerian Pertanian RI maupun Pemerintah Provinsi Jawa Timur. 

"Apabila telah turun, kita melakukan vaksinasi, tapi beberapa sudah ya. Kemarin yang mandiri, salah satu contoh di Desa Sidoluhur, Kelompok Sumber Rejeki. Itu tempo hari sudah tervaksin kurang lebih 330 kambing, itu mandiri. Dari pemerintah pusat, tempo hari di Jabung sudah 200 sapi divaksin," jelas Eko. 

Eko juga menyampaikan, untuk harga vaksin PMK bervariasi. Mukai dari Rp 17.100 sampai Rp 25.300. Harga tersebut belum termasuk jasa untuk melakukan vaksinasi PMK setiap sapi. "Paling naik sampai Rp 20 ribu untuk ongkir dan pengepack-an. Untuk satu dosis, dan nggak ada tambahan lagi. Kalo vaksin ya vaksin aja, nggak boleh ditambah yang lain," kata Eko. 

Sementara itu, salah satu peternak sapi pedaging dan pemilik Saptorenggo 80 Farm Rojokoyo di Desa Saptorenggo, Kecamatan Pakis, Kabupaten Malang yakni Suwaji mengaku keberatan jika harus melakukan vaksinasi PMK secara mandiri. 

Baca Juga : Cegah Bencana Alam, Polresta Malang Kota Tingkatkan Patroli Perintis Presisi

"Ya sedikit keberatan, karena ini (persebaran virus PMK) musibah. Kalau bisa ada subsidi (bantuan vaksin PMK dari pemerintah)," kata Suwaji. 

Terlebih lagi, untuk melakukan vaksinasi PMK secara mandiri, pihaknya juga harus merogoh kocek lumayan banyak untuk melindungi 21 sapi pedagingnya yang saat ini berada di Saptorenggo 80 Farm Rojokoyo miliknya. 

"Ada yang Rp 100 ribu ada yang Rp 200 ribu per ekor. Ada yang beli obat sendiri bisa suntikan tapi kita nggak mau karena nggak tahu caranya. Untuk durasi pemberian vaksin PMK normalnya empat kali, tapi saya masih dua kali yang itu diberikan tiga bulan sekali," jelas Suwaji. 

Oleh karena itu, selain pemberian vaksin untuk mencegah persebaran virus PMK, Suwaji yang sudah membangun usaha penggemukan sapi pedaging sejak tahun 2015 ini selaku menjaga kebersihan kandang miliknya. 

Terlebih lagi, pada periode tahun 2022-2023, sapi di kandang miliknya sempat terpapar virus PMK, tetapi semua berhasil terselamatkan. Hal itu pula yang menjadi pengalaman berharga Suwaji dalam merawat sapi-sapi miliknya. 

"Kebersihan setiapbhari sapi dimandikan, makan teratur, jenis makan tidak macam-macam. Lalu semua yang masuk kandang itu nggak boleh sembarangan. Boleh masuk tapi nggak boleh mendekat, jaraknya lima meter itu aman," pungkas Suwaji. 


Topik

Pemerintahan PMK bupati malang vaksin mandiri



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Tubagus Achmad

Editor

Nurlayla Ratri

Pemerintahan

Artikel terkait di Pemerintahan