JATIMTIMES- Human Meta Pneumo Virus (HMPV) mulai terdeteksi di Indonesia, dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar bergerak cepat mengingatkan masyarakat agar waspada. Meski hingga kini belum ada laporan kasus HMPV di wilayah tersebut, Kepala Dinkes Kabupaten Blitar Christine Indrawati menekankan pentingnya langkah pencegahan untuk meminimalisir risiko penularan.
Christine menyebutkan bahwa pihaknya belum menerima petunjuk teknis resmi terkait pemeriksaan khusus untuk mendeteksi HMPV, seperti pemeriksaan darah. “Kami terus memantau perkembangan situasi, namun sejauh ini belum ada laporan kasus HMPV di Kabupaten Blitar,” ujarnya, Kamis (9/1/2025).
Baca Juga : Trotoar Baru Jalan Mastrip: Ikon Ramah Pejalan Kaki di Kota Blitar
Meski demikian, ia meminta masyarakat tidak lengah dan tetap berhati-hati karena pola penyebaran virus ini mirip dengan influenza, yakni melalui udara dan kontak langsung dengan penderita.
Sebagai langkah pencegahan, Christine mengimbau masyarakat untuk kembali menerapkan pola hidup sehat serta protokol kesehatan yang sebelumnya diterapkan selama pandemi Covid-19. Ia menyarankan agar masyarakat yang mengalami gejala seperti flu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah.
“Jika mengalami gejala flu atau disebut flu-like illness, masyarakat sebaiknya membatasi kegiatan di luar rumah agar tidak menularkan penyakit kepada orang lain,” tambahnya.
Dinkes juga menginstruksikan fasilitas layanan kesehatan di Kabupaten Blitar untuk meningkatkan kewaspadaan dan kepekaan terhadap kemungkinan munculnya kasus HMPV. Menurut Christine, fasilitas kesehatan harus siap melakukan deteksi dini terhadap pasien yang menunjukkan gejala-gejala terkait virus tersebut.
Dalam imbauannya, Christine menggarisbawahi bahwa langkah sederhana seperti menjaga kebersihan tangan, menjaga jarak, dan memastikan sirkulasi udara yang baik dapat menjadi kunci utama dalam mencegah penularan. “Masyarakat sudah terbiasa dengan protokol ini selama pandemi, jadi kami harap langkah-langkah tersebut bisa diterapkan kembali sebagai bentuk antisipasi,” tuturnya.
HMPV sendiri dikenal sebagai virus yang menyerang saluran pernapasan dengan gejala mirip flu, seperti demam, batuk, dan sesak napas. Meski belum ada laporan signifikan mengenai dampaknya di Kabupaten Blitar, Christine menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam mencegah penyebaran virus tersebut. Ia juga memastikan Dinkes terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk memastikan kesiapan menghadapi kemungkinan penyebaran virus.
Baca Juga : Kuasa Hukum Bambang-Bayu Terpojok: Sidang MK Ungkap Sederet Kelemahan Gugatan Pilkada Kota Blitar
Lebih jauh, Christine menyampaikan bahwa penerapan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) adalah fondasi penting untuk menjaga daya tahan tubuh agar tetap kuat menghadapi ancaman virus. Ia berharap, masyarakat tidak panik namun tetap waspada dengan meningkatkan kesadaran terhadap pentingnya menjaga kesehatan individu dan lingkungan.
Sampai saat ini, Dinkes Kabupaten Blitar berkomitmen memberikan edukasi kepada masyarakat melalui berbagai media. Selain itu, fasilitas kesehatan setempat juga diarahkan untuk memperkuat pengawasan dan penanganan kasus-kasus yang berpotensi mengarah pada infeksi virus baru seperti HMPV.
Masyarakat diimbau untuk segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan jika mengalami gejala flu yang tidak kunjung membaik. Christine mengingatkan bahwa deteksi dini adalah langkah penting dalam menangani penyakit yang berpotensi menular. “Kami berharap masyarakat tetap tenang, tetapi jangan abai. Kewaspadaan adalah kunci untuk melindungi diri dan keluarga,” pungkasnya.
Dengan pendekatan preventif yang ketat dan dukungan masyarakat, Christine optimis ancaman HMPV dapat diminimalisir. Dinkes Kabupaten Blitar terus berkomitmen menjaga kesehatan masyarakat dan siap mengambil langkah strategis jika kasus virus tersebut ditemukan di kemudian hari.