JATIMTIMES - Uji coba pembagian makanan bergizi gratis di SMPN 3 Magetan kacau. Itu karena makanan yang dijanjikan baru tiba sore hari, jauh dari waktu yang diharapkan.
Keterlambatan pengiriman makanan juga membuat para orang tua murid dan siswa kehilangan kesabaran. Banyak yang pulang tanpa menikmati makanan itu.
Baca Juga : Benarkah Makan Cokelat Bikin Bahagia? Ini Penjelasan Dokter
Pembagian makanan bergizi gratis ini merupakan bagian dari program pemerintah untuk mendukung kesejahteraan siswa. Namun situasi di SMPN 3 Magetan memanas saat makanan yang seharusnya dibagikan pada siang hari justru baru sampai sekitar pukul 16.00 WIB.
Siswa yang sudah menunggu sejak pagi dan orang tua yang datang menjemput anak-anak mereka mulai mengeluh karena tidak ada kepastian mengenai waktu distribusi.
Keterlambatan ini memicu aksi protes di area sekolah. Beberapa orang tua murid yang hadir merasa kecewa dengan pengelolaan distribusi makanan yang tidak sesuai rencana. Sementara, para siswa yang sudah menunggu sepanjang hari terlihat kelelahan dan frustrasi.
"Saya datang pagi, tapi makanannya baru datang sore. Anak saya sudah lapar sejak tadi. Harusnya lebih terorganisasi," ujar salah satu orang tua murid yang enggan disebutkan namanya.
Pihak sekolah menjelaskan bahwa mereka hanya sebagai penerima program pemerintah ini. Jadi, masalah keterlambatan tersebut di luar kendali mereka.
Sementara itu, Ari dari Koramil Magetan menyampaikan bahwa memang ada sedikit kendala dalam pendistribusian. " Untuk SMPN 3 Magetan ini sudah menginformasikan untuk meminta pelaksanaan distribusi program makan siang gratis ini jam 12.00 siang. Namun karena adanya masalah teknis dan koordinasi dengan pihak penyedia makanan yang mengalami kendala, maka paket makan siang baru bisa sampai sekolah sore ini," ujarnya.
Baca Juga : Seperti Ini Menu Makan Bergizi Gratis dari Lanud Abdul Rachman Saleh di SDN 1 Tamanharjo
Pihak sekolah mengakui bahwa kejadian ini menimbulkan ketidaknyamanan dan pihaknya berharap agar penyelenggara melakukan evaluasi untuk perbaikan.
Dari 800 paket makan gratis yang disediakan, hanya terdistribusikan sebagian dikarenakan banyak siswa yang sudah pulang. Para guru kembali membujuk siswa yang belum sempat pulang dan masih menunggu dijemput orang tuanya untuk mau kembali masuk ke sekolah.
Meski begitu, orang tua murid berharap agar pembagian makanan ke depannya dapat berjalan lebih lancar dan tepat waktu, agar anak-anak dapat merasakan manfaat program dengan nyaman.