JATIMTIMES - Sejumlah daerah di Jawa Timur (Jatim) mulai masuk pada periode puncak musim penghujan. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorolgi Klas I Juanda, Sidoarjo, mengimbau agar warga mewaspadai potensi cuaca ekstrem.
Kepala BMKG Stasiun Meteorolgi Klas I Juanda Sidoarjo Taufiq Hermawan menjelaskan, potensi cuaca ekstrem tersebut dapat mengakibatkan terjadinya bencana hidrometeorologi. Di antaranya hujan lebat, banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es. Pihaknya memperingatkan, potensi cuaca ekstrem bisa melanda beberapa daerah di Jatim pada awal bulan Januari 2025. Tepatnya pada periode 2– 10 Januari 2025.
Baca Juga : Tren Bencana di Kota Batu Menurun, BPBD Catat 122 Kejadian Didominasi Tanah Longsor Selama 2024
Adapun daerah yang berpotensi mengalami cuaca ekstrem di antaranya wilayah Kabupaten Bojonegoro, Kabupaten Tuban, Kabupaten Ngawi, Kabupaten Magetan, Kabupaten Ponorogo, Kabupaten Pacitan, Kota dan Kabupaten Madiun, Kabupaten Trenggalek, Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Nganjuk, Kota dan Kabupaten Kediri, serta Kabupaten Jombang.
Selanjutnya, ada juga wilayah Kabupaten Lamongan, Kota dan Kabupaten Blitar, Kota dan Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Gresik, Kota Batu, Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, Kota dan Kabupaten Pasuruan, Kota dan Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang, Kota dan Kabupaten Probolinggo, Kabupaten Situbondo, Kabupaten Bondowoso, Kabupaten Jember, Kabupaten Banyuwangi, Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pamekasan dan Kabupaten Sumenep.
Taufiq Hermawan menegaskan, saat ini wilayah Jatim berada di musim penghujan dan beberapa wilayah sudah memasuki puncak musim penghujan. Adanya fenomena gelombang atmosfer seperti Low Frequency yang diprakirakan melintasi Jatim mengakibatkan peningkatan pertumbuhan awan-awan penghujan di wilayah Jatim.
"Kondisi ini didukung dengan aktifnya Monsun Asia, serta suhu muka laut di perairan sekitar Jawa Timur yang hangat, sehingga terjadi peningkatan suplai uap air ke atmosfer untuk pertumbuhan awan," paparnya melalui keterangan resmi, Jumat (3/1/2025).
Selain itu, diprakirakan terbentuknya daerah siklonik di wilayah Samudera Hindia sebelah selatan Jatim yang mendukung terbentuknya daerah konvergensi dan peningkatan pertumbuhan awan-awan hujan di wilayah Jatim.
Baca Juga : Gangguan Kamtibmas di Jawa Timur Menurun, Anggota DPD RI Apresiasi Pola Pengamanan Polda Jatim
Oleh karenanya, kata Taufiq, BMKG Juanda mengimbau masyarakat dan instansi terkait agar senantiasa waspada terhadap potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat hingga sangat lebat yang disertai petir dan angin kencang selama sepekan ke depan.
"Wilayah dengan topografi curam/bergunung/tebing diharapkan lebih waspada terhadap dampak yang dapat ditimbulkan akibat cuaca ekstrem seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang serta berkurangnya jarak pandang," serunya.