JATIMTIMES - Penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sempat mewabah beberala waktu lalu belum lama ini kembali muncul di Kota Batu. Sebanyak 3 sapi ternak warga Batu diketahui terjangkit penyakit tersebut.
Hal ini dibenarkan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Distan-KP) Kota Batu Heru Yulianto. Terdeteksinya tiga ternak yang mengidap PMK itu terjadi pada akhir Desember 2024.
Baca Juga : Perputaran Ekonomi Selama Nataru di Kota Batu Diperkirakan Mencapai Rp 632 Miliar
"Ada tiga kasus PMK yang terdeteksi di wilayah Kota Batu. Itu di Desa Pendem, Kecamatan Junrejo, dan Desa Pesanggrahan, Kecamatan Batu," ujar Heru, Kamis (2/1/2025).
Berdasarkan laporan yang ia terima per tanggal 30 Desember 2024 kemarin, ada 2 desa yang terdeteksi yaitu Pendem dan Pesanggrahan. Totalnya ada 3 sapi yang terjangkit PMK.
Dengan kasus baru PMK ini, pihaknya kembali menekankan kewaspadaan pada kesehatan ternak warga. "Yang jelas petugas kesehatan hewan rutin untuk melakukan pengecekan dan bantuan kesehatan hewan," tambahnya.
Untuk diketahui, wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) merupakan penyakit hewan yang sangat menular dan menyerang semua hewan berkuku belah/genap, salah satunya adalah sapi. Penyakit ini sebelumnya pernah mewabah di Kota Batu pada tahun 2022 silam, hingga mengakibatkan beberapa hewan ternak sapi mengalami kematian.
Baca Juga : Apa itu Virus HMPV? Wabah yang Sedang Melanda China
Virus PMK yang terdeteksi di Kota Batu ini, lanjut Heru, merupakan virus yang dibawa oleh ternak yang masuk ke wilayah Kota Batu. Sehingga menyebabkan wabah ini menyebar sejumlah peternakan lainnya.
"PMK ini tidak hanya terjadi di Kota Batu. Sebagian besar kasus di daerah ini berasal dari ternak yang datang dari luar. Ternak yang membawa virus tersebut menyebabkan penyebaran PMK di Kota Batu," jelas Heru.