JATIMTIMES - Kafein adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan banyak orang. Secangkir kopi hangat di pagi hari atau teh di sore hari sering menjadi andalan untuk menambah energi. Namun, bagaimana sebenarnya dampak kafein terhadap tubuh kita?
Menurut dr. Prama Aditya, B.Med. Sc., MKes., Aifo, seorang dokter umum dan konsultan gaya hidup sehat, kafein memiliki dampak positif dan negatif yang perlu diketahui agar konsumsinya tetap aman dan bermanfaat.
Menurut dr. Prama, efek pertama dari kafein adalah sifatnya sebagai diuretik ringan. "Kafein memiliki sifat mild diuretic, jadi bikin kita lebih sering pipis. Akibatnya, ada risiko dehidrasi karena banyak garam yang terbuang," jelas dr. Prama, melalui akun Instagram pribadinya @drpramaaditya, Senin (30/12/2024).
Selain itu, peningkatan frekuensi buang air kecil ini juga memengaruhi kadar vitamin dalam tubuh. "Karena kita banyak pipis, vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B dan C juga bisa ikut kebuang," tambahnya.
Lebih lanjut, penelitian menunjukkan bahwa kafein dapat menghambat penyerapan nutrisi penting seperti vitamin D, kalsium, dan magnesium. Hal ini dapat berdampak pada kesehatan tulang dan metabolisme tubuh jika konsumsi kafein tidak diatur dengan baik.
Meskipun kopi memiliki beragam manfaat, dr. Prama menyarankan untuk memperhatikan waktu konsumsinya. "Kalau kalian sebutuh itu minum kopi, coba jaraknya dijauhkan dari waktu makan supaya tidak mengganggu penyerapan vitamin dan mineral yang tadi," sarannya.
Namun, ia tidak menganjurkan minum kopi dalam keadaan perut kosong, seperti sebelum sarapan. "Minum kopi dalam kondisi perut kosong malah bisa membuat tubuh makin stres, karena detak jantung bisa naik," ungkap dr. Prama.
Agar tetap bisa menikmati manfaat kafein tanpa mengorbankan kesehatan, dr. Prama memberikan beberapa tips berikut:
• Batasi konsumsi: "Batasi konsumsi kopi maksimal dua cangkir per hari agar tidak berlebihan."
• Jaga jarak dengan suplemen: Jika Anda mengonsumsi suplemen vitamin, pastikan untuk memberinya jeda waktu dari minum kopi agar penyerapan nutrisi tetap optimal.
• Isi ulang nutrisi yang hilang: "Vitamin yang terbuang seperti vitamin B dan C bisa diisi ulang lewat makanan seperti sayuran, buah-buahan, atau suplemen," sarannya.
Bagi kamu yang ingin mengurangi atau berhenti mengonsumsi kopi, dr. Prama merekomendasikan teh hijau sebagai alternatif. "Kalau mau berhenti kopi biar nggak terlalu sakau, coba ganti ke green tea dulu. Green tea bisa membantu detoksifikasi dari efek kafein, tapi harus dilakukan secara bertahap," pungkas dr. Prama.
