JATIMTIMES - Air putih menjadi salah satu nikmat Allah SWT yang memiliki banyak manfaat. Selain sebagai salah satu hal yang menunjang kehidupan manusia, air putih juga dapat menjadi sarana atau media penyembuh.
Dalam sebuah buju berjudul Keampuhan Terapi Air Putih karya A. S. Hamidin, dijelaskan bahwa, air merupakan benda yang sensitif. Bahkan, dapat juga merespon kata yang diucapkan. Sehingga, ketika muncul sebuah perkataan positif pada air, maka akan membentuk sebuah kristal yang indah.
Baca Juga : Waspada Hujan Petir, Ini Prakiraan Cuaca Jatim Minggu 22 Desember 2024!
Begitupun dengan air yang dihujani oleh kata-kata doa. Air akan membentuk sebuah energi positif yang kemudian dapat mengubah kualitas air menjadi lebih baik dan dapat menjadi sarana pengobatan dan kesembuhan dari penyakit zahir batin.
Masaru Emoto, peneliti asal Jepang, juga mengungkapkan hal yang sama. Bahwa daei hasil penelitiannya, air putih dapat merespon kata-kata positif dan kemudian membentuk sebuah kristal yang indah. Ketika dalam suasana senang, maka kristal itu akan merekah seperti bunga. Begitupun sebaliknya, ketika mendapat kata negatif, maka tak akan ada kristal yang terbentuk.
Terdapat sebuah doa yang dapat diamalkan dalam sebuah air untuk sarana penyembuhan. Hababah Nur Al-Haddar, istri Sayyidil Habib Umar bin Hafidz mengatakan, "nawaitu syifa bibarokatil musthofa shollallohu alaihi wasallam" kapan pun akan ketika hendak minum air. Nawaitu syifa bibarokatil musthofa shollallohu alaihi wasallam. Doa ini memiliki arti: "Aku niat memperoleh kesembuhan dengan berkahnya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam."
Tentunya, amalan doa ini harus juga dipadukan dengan hal-hal yang menjadi anjuran Rasulullah. Pertama adalah bernafas saat minum. Hal inilah yang dilakukan Rasulullah. Hadist riwayat Bukhari, Rasulullah bersabda, "Sungguh, ini lebih mengenyangkan, menyembuhkan dan menyegarkan." Anas berkata, "Aku pun bernafas tiga kali pada saat minum."
Begitupun dengan hadits riwayat Abu Na'im, "Jika Rasulullah SAW minum, beliau menyela dengan tiga kali nafas. Beliau menyebut nama Allah saat memulai, dan memuji-Nya (membaca hamdalah) saat menyela."
Maksud dari hadist ini, bahwa cara minum ini akan lebih menyenangkan, menyegarkan. Selain itu, cara ini dipercaya akan membantu dalam kesembuhan namun tetap atas kekuasaan Allah SWT. Kemudian, Rasulullah melarang umatnya untuk minum sembari berdiri. Hadits riwayat muslim dari Anas RA, ia berkata, "Rasulullah SAW telah melarang minum sambil berdiri."
Baca Juga : 50+ Ucapan Hari Ibu yang Menyentuh Hati, Lengkap dalam Bahasa Indonesia dan Inggris
Selain itu, Rasulullah juga melarang umatnya untuk minum langsung dari mulit poci. Hal ini juga dijelaskan dalam sebuah hadits. Hadist riwayat Bukhari, dan Ibnu Majah, Ibnu Abbas mengatakan, "Rasulullah SAW telah melarang minum dari mulut poci".
Terdapat alasan mengapa hal ini dilarang. Sebab, seseorang bisa jadi tidak mengetahui apa yang sebelumnya telah mengenai mulut poci, yang dikhawatirkan dapat menjadi atau membawa hal buruk.
Anjuran Rasulullah untuk tidak minum secara langsung lewat mulut poci, juga diperkuat dengan hadits dari Ibnu Majah. Ibnu Abbas berkata, "Rasulullah SAW mempunyai satu gelas yang terbuat dari kaca yang biasa dijadikan wadah minum".