JATIMTIMES - Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Malang bersyukur akhirnya pembangunan gedung perpustakaan dan laboratorium yang dibiayai melalui program sukuk proyek Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur selesai.
Kepala MAN 2 Malang Titien Sumartin menyampaikan, bahwa adanya program sukuk proyek SBSN di MAN 2 Malang bermula dari pengajuan proposal ke Kementerian Agama RI melalui Aplikasi Sistem Monitoring Perkembangan Proyek atau Simpro.
Baca Juga : Maksimalkan Layanan, PLN ULP Dinoyo Resmikan Gedung Baru di Jalan Pandan No. 15
Setelah itu seleksi ada di Kemenag, jadi untuk proposal SBSN ini kita mengajukan ke Direktorat Kurikulum, Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Pendidikan Islam Kementerian Agama RI melalui Kementerian Agama Kabupaten Malang, setelah itu ke Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur.
"Pengajuan proposalnya masuk Simpro di akhir tahun 2022. Lalu di tahun 2023 itu turunlah SK, tetapi untuk pembiayaan di tahun 2024," ungkap Titien kepada JatimTIMES.com.
Pihaknya menyebut, dari berbagai proses yang dilakukan, MAN 2 Malang bertindak sebagai penerima manfaat tidak memiliki kewenangan untuk melaksanakan pembangunan. Tetapi, semua proses penandatanganan termasuk pelaksanaan proyek pembangunan gedung perpustakaan dan laboratorium MAN 2 Malang merupakan kewenangan dari Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur.
"Sehingga segala bentuk tanda tangan, proses lainnya ada di Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur. Termasuk untuk dipa (daftar isian pelaksanaan anggaran) yang nilainya Rp 7,9 milliar turunnya di Kantor Wilayah Kementerian Agama Jawa Timur. Itu sudah termasuk dengan mebelair," jelas Titien.
Untuk proses pembangunan gedung perpustakaan dan laboratorium setinggi tiga lantai di MAN 2 Malang dimulai pada awal bulan April hingga selesai pada September 2024. Sedangkan untuk penandatanganan Berita Acara Serah Terima (BAST) dari pihak pelaksana kepada pihak MAN 2 Malang dilakukan pada 25 September 2024.
"Untuk proses pembangunan gedung perpustakaan dan laboratorium sudah selesai. Hal itu ditandai dengan penandatanganan BAST pada 25 September 2024 lalu," kata Titien.
Setelah selesai proses pembangunan gedung perpustakaan dan laboratorium MAN 2 Malang, saat ini memasuki proses pemeliharaan dari pihak pelaksana yang berlangsung selama enam bulan sejak penandatanganan BAST dilakukan.
"Setelah BAST, enam bulan dilakukan pemeliharaan. Karena pembangunannya ketika musim kemarau panas sedangkan pemanfaatannya kan ketika musim hujan. Jadi kalau bocor itu diketahui ketika hujan. Sehingga saat ini masih dalam tahap pemeliharaan," ujar Titien.
Lebih lanjut, pihaknya mengaku bersyukur telah mendapatkan bantuan proyek pembangunan perpustakaan dan laboratorium di MAN 2 Malang yang dibiayai sukuk proyek SBSN tahun 2024.
"Yang jelas bangunan ini sangat bermanfaat untuk MAN 2 Malang untuk proses pembelajaran siswa-siswi kami karena sarana kami untuk laboratorium dan perpustakaan ini kan tahun 2021 terkena gempa jadi habis semua. Baru tahun ini terbangun kembali, alhamdulillaah. Alhamdulillaah gedungnya juga kokoh dan harapannya bisa menjadi ikon baru MAN 2 Malang," pungkas Titien.
