JATIMTIMES - Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan memastikan bahwa stok beras aman untuk memenuhi kebutuhan selama moment Hari Natal dan Tahun Baru mendatang. Bahkan menurut Iwan, stok beras yang tersedia saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga bulan Februari 2025 mendatang.
Hal tersebut ia dapati usai meninjau Gudang Bulog Malang pada Kamis (19/12/2024). Yang juga bertepatan dengan kunjungan Menteri Perdagangan (Mendag) Republik Indonesia (RI). Pada kesempatan tersebut, ia mendapati stok beras di Gudang Bulog Malang sebanyak 3.700 ton.
Baca Juga : Distribusi Bantuan Pangan di Situbondo Diduga Bermasalah, Komisi IV DPRD Panggil Semua Pihak Terkait
"Waktu saya kesana yang dua bulan lalu tidak terlalu banyak, dan alhamdulillah tadi kita lihat ada 3.700 ton stok beras yang sangat mungkin bisa kita cadangkan sampai dengan Januari Februari. Artinya kalau di Nataru dibutuhkan kita tinggal minta dan didistribusikan," jelas Iwan, Kamis (19/12/2024).
Selain beras, dirinya juga memastikan kesiapan bahan pangan lain, termasuk stabilitas harga jelang Nataru. Hal tersebut dilakukan dengan meninjau sejumlah titik. Mulai Pasar Madyopuro, Gerakan Pangan Murah (GPM) di Kantor Perumda Tunas, Gudang Bulog dan Pertamina Fuel Malang.
"Kunjungan pada hari ini sebagai bentuk rangkaian dari kesiapan Pemerintah Kota Malang bersama Forkopimda dan seluruh jajaran terkait kesiapan pelaksanaan perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru)," tutur Iwan.
Menurutnya, Kota Malang telah diketahui menjadi salah satu daerah di Jawa Timur yang menjadi jujugan wisatawan. Untuk itulah, sepekan jelang moment Nataru ini, ketersediaan dan stabilitas harga bahan pangan harus benar-benar dipastikan.
"Kita ketahui Kota Malang menjadi salah satu sasaran bagi wisatawan untuk datang ke Kota Malang untuk wisata merayakan Nataru di Kota Malang, sehingga kita perlu mengantisipasi beberapa hal yang perlu kita siapkan," jelas Iwan.
Di samping itu, kunjungan tersebut juga tindak lanjut dari High Level Meeting (HLM) yang digelar Pemerintah Kota (Pemkot) Malang beberapa waktu lalu. Dimana pada HLM bersama tim pengendali inflasi daerah (TPID) itu, juga berkepentingan untuk menjaga stabilitas pergerakan inflasi.
Baca Juga : Mau Download Lagu MP3 Cepat Tanpa Iklan? Gunakan MP3 Juice, Dijamin Puas!
"Tentunya pengendalian inflasi harus kita jaga. Karena terjadi lonjakan harga bahan pokok yang naik atau ketersediaan bahan pokok yang kurang terhadap wisata yang hadir dengan jumlah yang cukup besar. Nah dari HLM kemarin, kita sepakat melakukan kunjungan yang kita lakukan hari ini," tutur Iwan.
Sementara itu dalam kunjungan yang dilakukan tersebut, ada beberapa bahan pokok yang mengalami kenaikan harga. Namun dari laporan yang ia terima, kenaikan harga yang terjadi masih relatif stabil, yakni tidak di atas harga eceran tertinggi (HET).
"Telur, bawang merah bawang putih dan ada beberapa yang dilihat di bawah. Memang relatif terkendali tapi di masing-masing kios ada perbedaan-perbedaan. Ada juga perlu permintaan atau pasokan yang lebih untuk Minyakita tadi, itu juga kami akan segera menindaklanjuti," pungkasnya.
