JATIMTIMES – Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) Desa Kesamben, Kecamatan Kesamben, Kabupaten Blitar, mendapat pendampingan khusus dari tim dosen Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar. Pendampingan ini berfokus pada tata kelola administrasi posyandu serta penyuluhan gizi seimbang yang ditujukan untuk balita dan ibu-ibu di desa tersebut. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan November dan berakhir pada bulan Desember 2024.
Tim pengabdian masyarakat dari Program Studi Ilmu Administrasi Publik, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Unisba Blitar, hadir langsung memberikan edukasi serta bimbingan lapangan di Posyandu Kesamben. “Kami melihat adanya kebutuhan untuk peningkatan administrasi Posyandu agar data pertumbuhan balita lebih tertata dan akurat,” ujar Ketua Peneliti ndria Guntarayana SE MM MAB.
Baca Juga : Christmas Sale Graha Bangunan: Diskon Menarik untuk Polaris Solar Water Heater Ramah Lingkungan
Selain pendampingan administrasi, tim juga menyoroti pentingnya pemenuhan gizi seimbang. Berdasarkan survei awal yang dilakukan, masih ditemukan kasus balita yang mengalami kekurangan gizi akibat minimnya pemahaman masyarakat tentang nutrisi yang dibutuhkan anak. Indria menyatakan bahwa edukasi gizi seimbang merupakan langkah preventif untuk mengurangi risiko stunting dan gangguan pertumbuhan lainnya.
“Banyak orang tua yang belum memahami bagaimana mengatur pola makan anak dengan asupan nutrisi yang tepat. Hal ini bisa berdampak pada tumbuh kembang mereka,” ungkap Ferida Asih Wiludjeng SSos MAP, anggota tim peneliti.
Penyuluhan yang dilakukan melibatkan metode diskusi interaktif antara dosen, petugas kesehatan, dan para ibu balita. Masyarakat diberikan pengetahuan praktis mengenai jenis makanan bergizi, takaran yang sesuai untuk anak, serta dampak buruk dari kurangnya gizi. Materi ini disampaikan dengan bahasa yang mudah dipahami, sehingga lebih aplikatif di kehidupan sehari-hari.
Tim Abdimas Unisba juga bekerja sama dengan bidan desa dan Puskesmas setempat dalam memantau perkembangan balita di Posyandu secara berkala. Selain itu, data administrasi pertumbuhan balita mulai tertata lebih rapi, sehingga memudahkan pemantauan status gizi setiap anak.
Partisipasi aktif masyarakat menjadi salah satu kunci keberhasilan program ini. Pemerintah Desa Kesamben mengapresiasi inisiatif Unisba dalam membantu Posyandu di desanya. Menurutnya, program seperti ini sangat dibutuhkan untuk mendukung kesehatan dan kesejahteraan warga.
“Kegiatan ini berdampak positif, baik dalam administrasi maupun peningkatan kesadaran masyarakat. Harapannya, pendampingan seperti ini bisa berkelanjutan,” ujar Ferida.
Baca Juga : Diskopindag Kota Malang Target Administrasi Pasar Besar Tuntas Januari 2025
Sebagai hasil dari pendampingan ini, Posyandu Kesamben kini memiliki data administrasi pertumbuhan balita yang lebih tertata, sekaligus peningkatan pemahaman masyarakat terkait pentingnya gizi seimbang. Program ini diharapkan menjadi model bagi desa lain di Kabupaten Blitar untuk mengoptimalkan layanan Posyandu mereka.
“Kami ingin program ini berkelanjutan dan bisa direplikasi di tempat lain, sehingga lebih banyak masyarakat yang mendapat manfaat,” tutup Indria Guntarayana.
Pendampingan administrasi dan penyuluhan gizi seimbang dari Unisba Blitar menunjukkan peran perguruan tinggi dalam menjawab permasalahan kesehatan berbasis komunitas. Upaya ini bukan hanya sebatas kegiatan akademik, tetapi juga langkah nyata membangun fondasi kesehatan masyarakat yang lebih baik.
