JATIMTIMES - Tabrak dari belakang melibatkan truk menjadi kecelakaan yang mendominasi di sejumlah jalan tol di Jawa Timur (Jatim). Hal ini terungkap berdasarkan data ruas-ruas jalan tol Jasamarga Transjawa Group wilayah timur.
Direktur Operasional PT Jasamarga Transjawa Tol (JTT) Pratomo Bimawan Putra mengungkap data tersebut di sela acara Temu Pelanggan Jasamarga Transjawa Group Wilayah Jawa Timur Tahun 2024 di Surabaya. Kegiatan ini digelar oleh 5 anak perusahaan Jalan Tol Jasamarga Transjawa Group di wilayah Jatim yaitu PT Jasamarga Ngawi Kertosono, PT Jasamarga Surabaya Mojokerto, PT Jasamarga Pandaan Tol, PT Jasamarga Pandaan Malang dan PT Jasamarga Gempol Pasuruan.
Baca Juga : DMI Kabupaten Malang Buka Layanan Family Corner, Upaya Cegah Pernikahan Dini
Pratomo Bimawan Putra menyampaikan, Jasamarga Transjawa Group wilayah timur memiliki panjang jalan tol beroperasi sepanjang 260 Km. Jalan tol tersebut membentang dari Ngawi, hingga Malang dan Pasuruan. Terdapat 42 gerbang tol dan 14 tempat istirahat.
“Dari data ruas-ruas jalan tol Jasamarga Transjawa Group wilayah timur yang dikumpulkan per Januari hingga Oktober 2024, sebanyak 60 persen terjadi kecelakaan tabrak belakang akibat disparitas kecepatan yang melibatkan kendaraan truk sebanyak 45 persen,” ujar pria yang akrab disapa Bima melalui keterangan resmi, Selasa (17/12/2024).
Melihat situasi ini, perusahaan berupaya meningkatkan keselamatan di jalan tol melalui penerapan teknologi. "Seperti penyediaan Jasa Marga Traffic Information Center (JMTIC) Wilayah Jawa Timur, Incident Management System (IMS), Advanced Vehicle Control and Safety System (AVCSS), Weight in Motion, Speed Camera, Marka pengurang kecepatan, Singing Road, Jalur Penyelamat Darurat, Rumble Strip dan lainnya,“ lanjut Bima.
Terkait hal ini, Direktur Utama JTT Rudi Kurniadi menjelaskan, , kegiatan temu pelanggan ini merupakan wadah untuk berinteraksi langsung dengan pengguna jalan tol. Sejalan dengan itu juga sebagai bentuk sosialisasi pengelola jalan tol khususnya Jasamarga Transjawa Group wilayah timur untuk membangun budaya tertib berkendara di jalan tol agar keselamatan dapat terus meningkat.
"Jalan tol mempunyai peran strategis terhadap efisiensi logistik yang memerlukan tanggung jawab ketertiban bersama. Etika Tertib Berlalu Lintas kami yakini sebagai kunci keselamatan, kenyamanan dan kelancaran berkendara di jalan tol,” imbuhnya.
Temu pelanggan ini juga menghadirkan masyarakat komunitas truk, PO Bus, pengguna jalan tol Golongan I dan asosiasi pengusaha dengan total peserta sebanyak 160 orang. Selain dari pihak Jasa Marga, hadir pula regulator dan stakeholder terkait.
Baca Juga : Bea Cukai Blitar Musnahkan 404 Ribu Batang Rokok Ilegal, Tekan Kerugian Negara Ratusan Juta Rupiah
Kepala Seksi Lalu Lintas Jalan, Sungai, Danau, Penyeberangan, dan Pengawasan Kementerian Perhubungan Ari Prabowo menyampaikan paparannya terkait penyebab kecelakaan lalu lintas di jalan tol.
"Faktor penyebab kecelakaan tertinggi di jalan tol Trans Jawa pada tahun 2022 adalah faktor pengemudi yang didominasi oleh 2 faktor human error yaitu mengantuk dan tidak kompeten,” ulas Ari.
Hal senada disampaikan Wakil Dirlantas Polda Jatim AKBP Lukman Cahyono yang menyampaikan datanya. “Berdasarkan Analisa dan Evaluasi Laka Lantas Periode 2023 terdapat 29,3 juta kejadian kecelakaan dengan kejadian yang menonjol terjadi di jalan kolektor sebanyak 12,7 ribu dan jalur lokal sebanyak 9,8 ribu. Sedangkan di jalan tol tercatat sebanyak 301 kejadian,“ ungkap Lukman.