JATIMTIMES – Jelang datangnya Natal Tahun 2024, Pimpinan Wilayah (PW) GP Ansor Jawa Timur menggelar pertemuan tokoh lintas agama dan keyakinan bertajuk “Melodi Harmoni: Merajut Kebersamaan dalam Keberagaman” di Graha Ansor Jawa Timur. Acara ini dihadiri oleh tokoh lintas agama dan keyakinan, pemerintah, kepolisian, serta tokoh pemuda dan mahasiswa se-Jawa Timur.
Kegiatan ini bertujuan mempererat tali persaudaraan antar umat beragama, sekaligus membahas peran bersama dalam memperkuat toleransi agama dan ekonomi sebagai pilar utama masyarakat yang harmonis dan sejahtera.
Baca Juga : Pemkab Malang Gelontorkan Hibah Pembangunan dan Operasional Bagi 390 Masjid, Masing-masing Rp 20 Juta
Ketua PW Ansor Jawa Timur, Musaffa Safril, dalam sambutannya menekankan pentingnya menjadikan keberagaman sebagai kekuatan untuk mempererat persatuan. Ia menyebut toleransi agama adalah kunci menjaga harmoni di tengah perbedaan yang ada.
“Tema ‘Melodi Harmoni’ menggambarkan bagaimana kita, meski berbeda-beda, mampu menciptakan irama kebersamaan yang indah. Toleransi agama harus menjadi dasar dalam kehidupan bermasyarakat agar Jawa Timur terus menjadi contoh daerah yang damai dan bersatu,” ujar Safril.
Safril juga mengajak tokoh lintas agama untuk terus berkolaborasi dalam membangun dialog yang inklusif, membangun empati, serta mengedukasi generasi muda tentang pentingnya menerima perbedaan.
Selain menyoroti toleransi agama, Safril menegaskan bahwa toleransi ekonomi adalah aspek penting yang tidak boleh diabaikan. Ia menyampaikan bahwa pembangunan ekonomi yang inklusif harus melibatkan semua elemen masyarakat, tanpa memandang latar belakang agama atau keyakinan.
Baca Juga : Rakor Operasi Lilin Semeru 2024, Polres Magetan Pastikan Pengamanan dan Masyarakat Terlayani Saat Nataru
“Keadilan ekonomi adalah bentuk nyata dari toleransi. Melalui sinergi lintas agama, kita dapat mendorong pemberdayaan ekonomi yang berkeadilan, menciptakan peluang usaha, dan mengurangi kesenjangan sosial,” tegasnya.
Musaffa Safril menegaskan bahwa kegiatan ini bukan hanya seremoni, melainkan langkah nyata untuk menciptakan Jawa Timur yang lebih harmonis dan sejahtera. “Kita semua punya peran besar dalam merajut kebersamaan ini. Mari terus bergandengan tangan untuk mewujudkan masyarakat yang damai, adil, dan sejahtera,” tutupnya.