JATIMTIMES - Menyambut masa libur Natal dan tahun baru 2025 (Nataru), destinasi wisata di Kota Batu tengah melakukan sejumlah persiapan. Salah satunya Jawa Timur Park Group yang memberikan perhatian standar keamanan wahana taman rekreasi. Audit dari sertifikasi keselamatan hingga perawatan wahana dilakukan PT Lintas Sertifindo Unggul hingga Jumat kemarin (13/12/2024).
Proses audit dari sertifikasi wahana ini sudah dilakukan tahun kedua di Jawa Timur Park Group (JTP) pada semua destinasi. Selama delapan hari, mulai 9 hingga 16 Desember audit dilakukan menyeluruh terhadap seluruh theme park di bawah naungan Jatim Park Group, termasuk Jatim Park 3 dan Batu Night Spectacular (BNS).
Sertifikasi dilakukan LSU sebagai lembaga sertifikasi yang telah memiliki Surat Keputusan (SK) dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) serta terakreditasi oleh Komite Akreditasi Nasional (KAN).
Auditor Taman Rekreasi dari PT Lintas Sertifindo Unggul M. Ihsan Averroes menyampaikan, penilaian sejumlah klausul utama dalam sertifikasi wahana menunjukkan hasil baik untuk JTP 1 hingga 3 di Kota Batu. Hanya beberapa catatan yang bakal diperbaiki dengan masa waktu yang diberikan.
"Tentunya sertifikasi pengawasan ini kami juga melakukan detail satu tahun satu kali. Jika tahun lalu sebatas ada atau tidak saja, tahun ini lebih detail, poin kita lebih ke arah keselamatan dan perawatan wahana di JTP Group terutama di JTP 3," jelas Ihsan.
Ia melanjutkan, pihaknya menurunkan auditor ahli inspeksi wahana Benny Benyamin. Ia merupakan satu-satunya personel yang memiliki standar dari ASTM (American Standard Testing and Material) khusus inspeksi wahana.
"Sejauh yang ditemukan hanya temuan minor seperti perawatan yang sangat teknis, dari pondasi, baut, atau korosi yang merupakan dampak pemakaian. Jadi tidak ada yang agak rawan," katanya.
Pihak auditor kemudian memberi saran ketika ditemukan sejenis untuk segera diatasi, salah satunya dengan mereduksi perkartan. Diungkapkan Ihsan, secara keseluruhan sejak tahun lalu JTP yang didalamnya ada JTP 3 masih tergolong grade A hasil sertifikasinya.
Baca Juga : Siap-Siap Diblacklist 5 Tahun Jika Kamu Lakukan 7 Hal ini di Gunung Semeru!
Pihaknya mengacu pada Peraturan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif nomor 4 tahun 2021, untuk 100 persen harus terpenuhi 80 klausul yang diaudit. Yang mana terbagi dalam lima kriteria. Sedangkan prosesnya sertifikasi lanjut seperti tahun kedua dan seterusnya sifatnya untuk mempertahankan semua sesuai standarnya.
"Acuannya jadi pertahankan, memang diatur juga Permen nomor 18 tahun 2021 Grade A itu kegiatan hanya dilakukan sampling 60 persen dari 80 klausul maka dari itu sampling itu menitikberatkan poin keselamatan dan perawatan," tambah dia.
Jika memang ditemukan temuan major atau sifatnya lebih berisiko akan ada waktu enam bulan perbaikan dan harus didatangi tim auditor kembali untuk memeriksa. Jika ternyata hanya temuan kecil atau minor pihak destinasi pemilik wahana rekreasi diharuskan mengirimkan lampiran bukti-bukti saja atas adanya perbaikan sesuai saran yang diterima.
"Dipastikan tidak ada temuan major, dan juga akan bisa mempertahankan grade A dari wahana secara umum untuk keselamatan dan perawatannya setelah terpenuhi semua," imbuh Ihsan.
