JATIMTIMES - Wisata Kayutangan Heritage Kota Malang kembali menjadi area para pencopet melakukan aksinya. Terlihat sudah beberapa kali, kamera CCTV merekam pencopet mengambil gawai dari pengunjung Kayutangan Heritage.
Dalam video yang beredar, aksi pencopetan terjadi dua kali pada Sabtu (30/11/2024) dan terbaru terjadi Rabu (11/12/2024) yang diunggah di media sosial. Dalam rekaman video yang tersebar itu, pelaku rupanya mencari momen di mana banyak orang berjalan.
Baca Juga : Jelang Nataru, Sejumlah Komoditas Bahan Pokok di Kota Batu Alami Fluktuasi Harga
Selama dua kali kejadian, diduga ada tiga pelaku yang merupakan seorang pria dan dua perempuan. Seperti kejadian yang terbaru, memperlihatkan korban berinisial SD (22) dan temannya berjalan sambil menikmati es krim.
Di antara perempuan tersebut, banyak pengunjung lainnya yang sedang berjalan santai. Seorang pelaku pria yang mengenakan topi biru dan hoodie melancarkan aksi pencopetan saat korban lengah.
“Pelaku pertama pakai topi biru, pakai hoodie warna abu-abu. Pelaku kedua, topi hitam pakai kemeja. Pelaku ketiga, ibu-ibu pakai hijab sama jilbab cokelat,” terang SD saat dikonfirmasi, Jumat (13/12/2024).
Pelaku yang berhijab diduga bertugas mengalihkan perhatian. Namun, korban tidak merasa curiga, meski temannya sempat curiga terhadap pelaku pria. “Teman saya ini merasa kok pria ini mepet-mepet, tapi cuman ditengok doang,” ujar SD saat dikonfirmasi.
Tak lama, pria tersebut berhasil mengambil ponsel SD yang berada di sakunya. Setelah SD meninggalkan lokasi itu, pria tersebut memberikan ponsel kepada pelaku perempuan dalam waktu singkat.
Setelah berhasil melancarkan aksinya, komplotan pelaku langsung melarikan diri. “Beberapa saat kemudian saya baru sadar kalau ponsel hilang, sudah gak ada di saku. Terus pelaku sudah kabur, gak ada,” imbuh mahasiswa Universitas Negeri Malang ini.
Baca Juga : Rencana Konektivitas Dua Kantong Parkir di Kayutangan Heritage Dapat Catatan Pakar
Akibat kecopetan ini, SD kehilangan ponsel Samsung galaxy A5, serta uang dan kartu tanda penduduk (KTP). Sebab, SD tidak membawa tas. Jadi, uang dan KTP diselipkan di belakang ponselnya. Kerugian mencapai Rp 6,7 juta.
Mendapati kejadian ini, korban langsung berupaya mencari barang bukti berupa CCTV yang merekam kejadian tersebut. Selanjutnya, SD melapor ke Polsek Klojen.
“Setelah kejadian itu minta CCTV di kafe, langsung lapor ke polisi malam itu juga. Kalau kejadiannya jam 20.10 dan laporan jam 23.00,” tutup korban.
Sebelumnya kejadian serupa juga terjadi. Saat itu pelaku melangsungkan aksinya saat korban menyeberang jalan di Kayutangan Heritage.