JATIMTIMES - Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dispenduk Capil) Kota Malang berkomitmen memberikan pelayanan yang optimal kepada masyarakat. Hal tersebut salah satunya dilakukan dengan memutakhirkan sejumlah sarana dan prasarana (sarpras).
Kepala Dispendukcapil Kota Malang Dahliana Lusi Ratnasari mengungkapkan, untuk tahun 2025, pihaknya bakal menganggarkan ratusan juta untuk pengadaan sarpras yang mumpuni.
Baca Juga : Operasi Gabungan Satpol PP Bondowoso Sisir Rokok Ilegal Dibagi 2 Regu, Menyasar Kecamatan Maesan dan Tamanan
Menurut dia, hal tersebut harus dilakukan mengingat pelayanan Dispendukcapil bersinggungan langsung dengan teknologi. Sehingga, dirinya pun tak ingin layanan Dispendukcapil terkendala dengan alat yang tidak mumpuni.
"Dispendukcapil itu kecil anggarannya. Kalau untuk beli laptop dan sebagainya, itu hanya Rp 100 juta. Pokoknya yang support dan windows asli. Ya kami bertahap, kemarin sudah beli 40 unit. Yang tertinggi di tinta sampai Rp 500-an juta untuk tinta e-KTP dan KIA," ujar Lusi.
Lusi mengatakan, anggaran untuk pengadaan tinta menjadi alokasi terbesar terkait pengadaan sarpras. Hal itu memang sangat penting karena semua layanan berbasis IT yang tidak boleh sampai ada sarpras yang 'lemot'.
"Kalau lainnya bisa kerja walaupun komputernya lemot, tapi kalau Dispenduk tidak bisa. basisnya IT. Kayak PC yang belum support dengan SIAK, itu harus ada pembaruan. Kemudian alat perekaman, alat cetak KTP, tinta KTP itu rutin," ucap Lusi.
Sementara terkait tinta e-KTP, Lusi menjelaskan harga tintanya memang sudah mahal. Hal ini dikarenakan tinta untuk e-KTP ini memang dipilih dari jenis tinta khusus, yakni jenis tinta ribbon.
Baca Juga : Arema FC vs Persis Solo: Duel Harga Diri di Stadion Soeprijadi
Hal ini juga disesuaikan dengan ketahanan tinta terhadap air, sinar UV dan abrasi. Terlebih dengan kualitas cetaknya yang tinggi dan kompatibel dengan retransfer printer atau mesin cetak khusus.
Selain itu, tinta ini mengandung elemen keamanan tambahan, seperti partikel mikroskopis atau bahan fluoresen yang hanya terlihat di bawah cahaya tertentu untuk mencegah pemalsuan.
"Kalau tintanya hanya yang biasa, jadi nanti banyak yang bisa memalsukan. Maka standarnya memang harus pakai tinta khusus itu," pungkasnya.