JATIMTIMES – Sebuah percakapan chat yang beredar di media sosial soal pengkondisian Pemungutan Suara Ulang (PSU) di Kota Blitar memicu sorotan publik. Ketua Bawaslu Kota Blitar, Roma Hudi Fitrianto, akhirnya buka suara dan membenarkan keaslian chat tersebut.
“Iya, chat yang beredar itu memang benar,” ujar Roma saat dikonfirmasi melalui sambungan WhatsApp pada Kamis, 12 Desember 2024. Ia menjelaskan bahwa percakapan itu berasal dari Panitia Pengawas Kecamatan (Panwascam) Sukorejo yang ditujukan kepada staf Panwas.
Baca Juga : DPUPRPKP Kota Malang Tegaskan Kavling 21 Sigura-gura Residence Akan Dibongkar
Meski demikian, Roma menegaskan bahwa isi chat tersebut tidak bisa disalahartikan sebagai upaya pengkondisian PSU. Menurutnya, percakapan itu merupakan bagian dari tugas yang dilakukan oleh pengawas pemilu dalam memastikan tahapan pemilu berjalan sesuai aturan.
“Itu bukan pengkondisian untuk PSU, akan tetapi bagian dari tugas penyelenggara,” kata Roma menekankan.
Sebelumnya, isu pengkondisian PSU mencuat setelah sebuah akun TikTok bernama @miraylasensi mengunggah tangkapan layar percakapan antara seorang anggota Panwascam berinisial D dengan individu lainnya. Dalam chat tersebut, tampak oknum D memberikan instruksi tegas terkait PSU.
“Ojo oleh ngono, kudu PSU (jangan seperti itu, harus PSU),” tulis oknum tersebut. Pesan itu kemudian disusul dengan instruksi lanjutan, “Omongono (bilangin).”
Unggahan ini dengan cepat viral, memicu spekulasi publik terkait dugaan upaya pengkondisian PSU di sejumlah titik di Kota Blitar. Berbagai komentar netizen pun bermunculan, sebagian mempertanyakan integritas penyelenggara pemilu, sementara yang lain menunggu klarifikasi resmi dari pihak berwenang.
Klarifikasi dari Bawaslu ini diharapkan dapat meredam gejolak di tengah masyarakat, yang sempat mempertanyakan kinerja pengawas pemilu. Sementara itu, beberapa pihak mendesak agar Bawaslu segera melakukan investigasi internal guna memastikan tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh jajarannya.
Pengamat politik dari Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar, Anwar Hakim Darajad, menilai bahwa isu ini harus ditindaklanjuti secara cepat dan tegas. Menurutnya, kepercayaan publik terhadap pemilu sangat bergantung pada integritas lembaga penyelenggara.
Baca Juga : Unisba Blitar Perkuat Visi Kampus Unggul Lewat Lokakarya Pengembangan
“Jika tidak ditangani dengan baik, isu seperti ini bisa mencoreng kredibilitas pemilu secara keseluruhan. Transparansi dari Bawaslu sangat diperlukan,” ujarnya.
Isu PSU sebelumnya sempat menjadi perhatian di Kota Blitar, setelah beberapa laporan terkait dugaan pelanggaran administratif muncul di sejumlah TPS. Situasi ini mendorong Panwascam untuk mengambil langkah proaktif, meski akhirnya berujung pada polemik.
Publik kini menanti langkah konkret dari Bawaslu untuk memastikan tidak ada celah bagi kecurangan atau penyalahgunaan wewenang dalam proses pemilu. Sementara itu, isu chat viral ini menjadi pengingat akan pentingnya profesionalitas dan transparansi dalam setiap tahapan pemilu.