JATIMTIMES - Bagi para pecinta alam yang ingin menikmati keindahan Gunung Rinjani di penghujung tahun ini, jangan sampai melewatkan kesempatan terakhir sebelum jalur pendakian ditutup sementara. Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (TNGR) mengumumkan bahwa pemesanan tiket pendakian melalui aplikasi eRinjani paling lambat dilakukan pada 25 Desember 2024, pukul 23.59 WITA.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, aktivitas pendakian ke Gunung Rinjani akan ditutup mulai Januari hingga Maret 2025. Langkah ini diambil untuk memberikan waktu bagi lingkungan di kawasan gunung tersebut untuk memulihkan diri. Selain itu, rencana pendakian bebas sampah juga akan mulai diterapkan pada April 2025.
Baca Juga : Promo Fire Sale Graha Bangunan Desember 2024: Diskon Besar-Besaran untuk Material Bangunan dan Hunian
Dalam keterangan resminya, Balai TNGR mengungkapkan bahwa pemesanan tiket melalui aplikasi ditutup lebih awal karena adanya persiapan penutupan jalur destinasi alam pendakian di Taman Nasional Gunung Rinjani serta tutup buku akhir tahun Bendahara Penerimaan Negara Bukan Paja (PNBP).
Syarat dan Ketentuan Pemesanan Tiket
• Pemesanan tiket dilakukan melalui aplikasi resmi eRinjani.
• Pastikan tiket sudah terdaftar sebelum batas waktu yang ditentukan.
• Penutupan jalur ini juga terkait dengan tutup buku akhir tahun untuk penerimaan negara bukan pajak (PNBP).
"Jangan lewatkan kesempatan terakhirmu di Tahun 2024 untuk menikmati keindahan Gunung Rinjani sebelum penutupan jalur pendakian," tulis akun Instagram resmi TNGR, @btn_gn_rinjani.
Sebagai tambahan informasi, Gunung Rinjani dikenal sebagai salah satu destinasi wisata alam terindah di Indonesia, dengan keunikan budaya dan pemandangan yang memukau. Namun, untuk menjaga kelestariannya, pengelola menetapkan kuota maksimal pendaki harian sebanyak 700 orang.
Pendaki juga diimbau untuk selalu mematuhi aturan yang berlaku demi keamanan dan kenyamanan bersama. Salam konservasi selalu digaungkan agar keindahan Gunung Rinjani tetap terjaga.
Pada 2023, TNGR mencatat sebanyak 140 ribu pendaki mengunjungi Gunung Rinjani. Aktivitas ini memberikan dampak ekonomi yang signifikan:
• Penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp14,7 miliar.
• Perputaran uang di masyarakat sekitar mencapai Rp79 miliar.
Baca Juga : Bocoran Harga Tiket Masuk Pendakian Semeru, Segini Rinciannya!
Pendakian ini tidak hanya menjadi pengalaman spiritual dan petualangan, tetapi juga memberikan manfaat ekonomi yang besar bagi masyarakat setempat.
Sebagaimana diberitakan, mulai April 2025, TNGR akan menerapkan kebijakan pendakian bebas sampah. Pendaki diharapkan membawa turun kembali semua sampah yang mereka bawa untuk menjaga ekosistem tetap lestari.
"Semeton Rinjani harus tetap mematuhi semua aturan yang berlaku demi keamanan, kenyamanan, dan kelestarian alam tetap terjaga," tulis Balai TNGR.