JATIMTIMES - Di bawah langit mendung yang menggantung di atas aliran Sungai Brantas, di Dusun Sukowinangun, Desa Tuliskriyo, Kecamatan Sanankulon, Blitar, terasa penuh kecemasan. Sejak Minggu sore (1/12/2024), tim gabungan terus berjuang melawan derasnya arus untuk menemukan Mokit (61), seorang pria paruh baya yang diduga tenggelam di sungai tersebut. Teriakan petugas di atas perahu karet memecah keheningan, sementara keluarga korban hanya bisa menunggu dengan harapan yang kian menipis di tepi sungai.
Hingga Rabu (4/12/2024), upaya pencarian yang dilakukan secara intensif belum juga membuahkan hasil. AKP Nur Budi, Kapolsek Sanankulon, menjelaskan bahwa operasi pencarian kali ini diperluas hingga radius 30 kilometer ke arah barat menuju wilayah Ngantru, Kabupaten Tulungagung. "Kami terus berupaya memperluas area pencarian. Saat ini radiusnya sudah mencapai 30 kilometer dari titik awal korban dilaporkan hilang," ungkapnya.
Baca Juga : Eksebisi Bulutangkis Kapolresta Malang Kota Cup 2024: Ajang Silaturahmi JMSI Malang Raya dengan Forkopimda
Meski berjalan tanpa kendala teknis, cuaca menjadi penghalang utama dalam pencarian ini. AKP Nur Budi menuturkan, hujan deras yang mengguyur kawasan tersebut kerap meningkatkan debit air Sungai Brantas, memaksa petugas menghentikan operasi sementara waktu demi keselamatan mereka. "Ketika hujan deras, debit air naik drastis dan arus semakin deras. Demi keamanan tim, pencarian terpaksa kami hentikan sementara," tambahnya.
Dalam operasi ini, 24 personel dari berbagai instansi diterjunkan, termasuk anggota Polri, TNI, BPBD, dan relawan setempat. Dengan menggunakan empat perahu karet, mereka menyisir setiap sudut sungai yang kemungkinan menjadi lokasi korban tersangkut. Para petugas juga memeriksa batang-batang pohon dan puing-puing yang terbawa arus, berharap menemukan tanda-tanda keberadaan korban.
Jejak Korban yang Masih Misterius
Mokit terakhir kali terlihat di tepi Sungai Brantas saat mencari kayu bakar. Berdasarkan keterangan warga setempat, korban diduga terpeleset ke dalam sungai dengan arus yang cukup deras. Sementara itu, keluarga korban yang menunggu di lokasi pencarian terlihat semakin khawatir. Mereka hanya berharap tim pencari segera menemukan korban, apapun kondisinya.
Kapolsek Sanankulon memastikan bahwa pencarian akan terus dilakukan hingga korban ditemukan. "Kami tidak akan berhenti sampai korban ditemukan. Apabila diperlukan, radius pencarian akan kami perluas lebih jauh lagi," tegasnya.
Baca Juga : Antisipasi Bencana di Musim Hujan, BPBD Kota Malang Rekomendasikan Ini
Peristiwa ini juga menjadi pengingat akan bahaya yang mengintai di sekitar sungai, terutama saat musim penghujan. AKP Nur Budi mengimbau masyarakat untuk lebih berhati-hati dan menghindari aktivitas di dekat aliran sungai dengan arus deras.
Hingga berita ini ditulis, operasi pencarian masih berlangsung. Tim gabungan terus berupaya, meski kondisi medan dan cuaca kerap menjadi tantangan. Harapan masih menggantung di tepi Sungai Brantas, bersama doa dari keluarga dan kerabat korban yang tak henti menanti keajaiban.
