JATIMTIMES - Generasi manusia terus berkembang seiring perjalanan waktu, masing-masing membawa karakteristik dan tantangan tersendiri. Menurut Mark McCrindle, seorang peneliti sosial, generasi baru biasanya didefinisikan dalam rentang waktu 15–20 tahun.
Penamaan generasi ini tidak hanya mempermudah pengorganisasian sejarah manusia, tetapi juga membantu dalam merancang masa depan dan menganalisis perbedaan lintas generasi.
Baca Juga : Periode Nataru, Biaya PSC di Semua Bandara Turun 50 Persen demi Tiket Pesawat Murah
Berdasarkan pendekatan ini, tahun 2025 akan menandai kelahiran pertama Generasi Beta, menggantikan Generasi Alpha yang mencakup anak-anak yang lahir antara 2010 hingga 2024.
Generasi Beta diproyeksikan akan lahir dalam rentang waktu 2025 hingga 2039, membawa tantangan dan peluang baru di tengah dunia yang semakin modern dan kompleks.
Tidak sedikit yang merasa terkejut ketika menyadari bahwa tahun 2024 merupakan akhir dari Generasi Alpha. Banyak warganet berbagi kegelisahan mereka di media sosial, termasuk seorang TikToker bernama @sar.poooooh, yang merasa perlu merombak rencana hidupnya setelah menyadari waktunya terbatas jika ingin memiliki anak dari Generasi Alpha.
Videonya viral dengan lebih dari tiga juta tayangan, memancing diskusi tentang transisi menuju Generasi Beta. Sebagian besar warganet merespons dengan menunjukkan rasa penasaran dengan Generasi Beta. Lantas seperti apa ciri-ciri dan karakteristik generasi Beta?
Ciri-Ciri Generasi Beta
Sebagai generasi pertama yang lahir sepenuhnya di tengah abad ke-21, Generasi Beta akan tumbuh di era yang jauh lebih maju dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka akan menjadi anak-anak dari Generasi Y (milenial) yang lebih muda dan Generasi Z yang lebih tua. Berikut adalah prediksi karakteristik Generasi Beta, seperti dilansir dari Insider:
• Keterhubungan dengan Teknologi
Generasi ini diperkirakan akan hidup di dunia yang semakin terintegrasi dengan teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI), otomatisasi, realitas virtual (VR), dan realitas augmentasi (AR). Kehidupan mereka akan sangat bergantung pada teknologi untuk pendidikan, pekerjaan, hingga interaksi sosial.
• Keterbukaan terhadap Keberagaman
Dengan dunia yang semakin terkoneksi, Generasi Beta kemungkinan besar akan menjadi generasi yang inklusif dan multikultural. Mereka akan terbiasa menerima perbedaan budaya, etnis, hingga cara berpikir.
Baca Juga : Berikut Panduan Lengkap Daftar Program Petani Milenial 2024 Inisiatif Kementan
• Adaptif dan Inovatif
Dalam lingkungan yang terus berubah, Generasi Beta diprediksi memiliki kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat. Mereka akan lebih fleksibel dalam menyelesaikan masalah, menggunakan teknologi sebagai alat utama untuk berinovasi.
• Tantangan Mental dan Sosial
Meski teknologi menawarkan banyak peluang, generasi ini juga menghadapi risiko seperti kecanduan teknologi, tekanan dari media sosial, serta tantangan global seperti perubahan iklim dan ketimpangan ekonomi.
Generasi Beta akan membawa dampak besar dalam berbagai aspek kehidupan. Berdasarkan prediksi, mereka akan menjadi sekitar 16% dari populasi global pada tahun 2035, jumlah yang signifikan untuk membentuk masa depan dunia.
Dengan revolusi teknologi yang terus berkembang, pekerjaan tradisional akan berubah drastis. Generasi Beta harus kreatif dalam menciptakan peluang karier di bidang baru seperti teknologi hijau, bioteknologi, dan inovasi kesehatan.
Pendidikan juga akan fokus pada pengembangan keterampilan teknologi serta kemampuan sosial seperti kolaborasi, komunikasi, dan pemecahan masalah.
Tantangan Generasi Beta
Masih dilansir dari Insider, generasi Beta akan menghadapi tantangan yang besar, tetapi juga memiliki peluang yang luar biasa. Peran orang tua, pendidik, dan pembuat kebijakan sangat penting dalam membimbing mereka agar tumbuh tidak hanya cerdas secara teknologi, tetapi juga memiliki nilai-nilai kemanusiaan yang kuat.
Teknologi akan menjadi alat utama para generasi Beta. Tetapi empati, integritas, dan kesadaran sosial harus tetap menjadi landasan tindakan mereka. Dengan bimbingan yang tepat, Generasi Beta diprediksi memiliki potensi untuk menciptakan dunia yang lebih baik dan lebih berkelanjutan.
