free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Waspada Puting Beliung, Ini Tanda-tandanya Menurut BMKG!

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Yunan Helmy

02 - Dec - 2024, 17:01

Placeholder
Fenomena angin puting beliung yang terjadi di Desa Ngingas, Waru, Sidoarjo, serta Manyar Sabrangan, Mulyorejo, Surabaya pada Jumat (29/11/2024). (Foto: Instagram @infobmkgjuanda)

JATIMTIMES - Memasuki musim hujan, seluruh wilayah di Jawa Timur menghadapi potensi bencana hidrometeorologi. Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengingatkan masyarakat untuk waspada, khususnya terhadap ancaman angin kencang hingga puting beliung. 

Diketahui, fenomena angin puting beliung baru saja terjadi di Desa Ngingas, Waru, Sidoarjo, serta Manyar Sabrangan, Mulyorejo, Surabaya pada Jumat (29/11/2024). 

Kepala BMKG Juanda, Taufiq Hermawan, menjelaskan bahwa angin puting beliung sering muncul saat cuaca ekstrem, khususnya di bawah awan cumulonimbus.

"Angin ini terjadi jika secara kasatmata kita melihat kolom udara yang menjulur dari awan cumulonimbus hingga mencapai permukaan tanah," jelas Taufiq. 

Ia menyebutkan bahwa awan cumulonimbus, yang besar dan menjulang tinggi, merupakan salah satu faktor utama pemicu angin puting beliung. 

"Cuaca ekstrem biasanya dipengaruhi oleh awan cumulonimbus. Angin kencang yang berasal dari awan ini sangat berbahaya, bersifat tiba-tiba, dan berdampak signifikan, baik di permukaan maupun dalam dunia penerbangan," tambahnya. 

Tanda-Tanda Kemunculan Angin Puting Beliung

Baca Juga : Respon Hasil Pilkada Kota Batu, Firhando Gumelar Sampaikan Terima Kasih ke 30 Ribu Lebih Pemilih

Menurut Taufiq, kemunculan angin puting beliung dapat dikenali dari beberapa gejala, di antaranya adalah sebagai berikut:

• Udara Panas pada Malam Hari
Malam hingga pagi hari terasa lebih panas dari biasanya.
• Munculnya Awan Kumulus pada Pagi Hari
Sekitar pukul 10.00 WIB, terlihat awan putih berlapis (kumulus) dengan satu awan yang tampak lebih besar, tepinya jelas, berwarna abu-abu, dan berbentuk seperti bunga kol.
• Perubahan Awan Menjadi Gelap
Awan tersebut dengan cepat berubah warna menjadi abu-abu atau hitam, dikenal sebagai awan cumulonimbus.
• Angin dan Suhu Dingin Mendadak
Pepohonan mulai bergoyang cepat, dan udara dingin terasa menyentuh kulit.
• Hujan Deras Tiba-Tiba
Biasanya, angin kencang diawali oleh hujan deras secara tiba-tiba. Namun, jika yang turun hanya gerimis, angin kencang kemungkinan terjadi di lokasi lain. 

Taufiq juga mengingatkan agar masyarakat waspada jika dalam 1–3 hari berturut-turut tidak turun hujan selama musim pancaroba atau penghujan. 

"Ini bisa menjadi indikasi potensi hujan lebat pertama yang disertai angin kencang, baik yang masuk kategori puting beliung maupun tidak," ujarnya. 

Karakteristik Angin Puting Beliung

Angin puting beliung memiliki sifat destruktif meskipun berlangsung dalam waktu singkat dan berskala lokal. 

"Biasanya berlangsung kurang dari lima menit dan hanya melanda area tertentu, seperti satu kompleks perumahan atau lingkungan RT/RW tertentu," terang Taufiq. 

Dampaknya meliputi kerusakan bangunan, pohon tumbang, dan gangguan transportasi, khususnya penerbangan. Bangunan dengan material ringan seperti seng atau triplek serta pohon lapuk menjadi sangat rentan. 

Mengakhiri keterangannya, Taufiq mengingatkan bahwa Jawa Timur kini telah sepenuhnya memasuki musim hujan, yang ditandai oleh banyaknya tutupan awan. "Kami harap masyarakat meningkatkan kewaspadaan, terutama terhadap ancaman angin kencang dan puting beliung," pungkas Taufiq.


Topik

Peristiwa Puting beliung BMKG cuaca ekstrem angin kencang



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Yunan Helmy