JATIMTIMES - Jelang Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru), lembaga konservasi masih menjadi salah satu tempat wisata yang bakal dikunjungi wisatawan di Indonesia. Perhimpunan Kebun Binatang Se-Indonesia (PKBSI) memprediksi kunjungan bisa mencapai tiga hingga lima kali lipat dibandingkan akhir pekan.
Lembaga konservasi satwa di Indonesia terdiri dari taman satwa, kebun binatang, taman safari, museum zoologi, kebun botani, dan pusat penyelamatan satwa. Saat ini terdapat 4.912 jenis satwa yang berada di 58 lembaga konservasi dari para anggota PKBSI dengan 23.000 pekerja di Indoensia.
Baca Juga : Melihat Prakiraan UMP di Jatim Usai Upah Minimum 2025 Naik 6,5 Persen
Hal tersebut diungkapkan Ketua Umum PKBSI, Dr H Rahmat Shah saat melakukan kunjungannya di Kota Batu beberapa saat lalu. Rahmat mengatakan, jika prediksi itu benar, sehingga bisa menutupi beban operasional pada saat sepi pengunjung. “Biasanya tahun baru, lebaran, itu masa panen. Ada waktu-waktu tertentu nombok, jadi bisa nutupin. Bisa tiga kali, bisa tiga kali, ada yang lima kali, bisa,” ujar Rahmat kepada JatimTIMES.
Rahmat optimis, prediksi tersebut bisa tercapai karena menurutnya kebun binatang merupakan hiburan yang sehat, mengedukasi dan ramah di kantong. ”Karena itu hiburan yang sehat, layak, mendidik, terjangkau kan. Ada yang tiketnya hanya Rp15 ribu, bisa satu hari di dalam,” imbuh ayah artis Raline Shah.
Karena diprediksi pengunjung bakal membludak, pihaknya mengimbau kepada seluruh lembaga konservasi untuk mempersiapkan momen Nataru secara matang. Misalnya, jalur pengunjung, pegawai yang terampil, toilet bersih dan sarana prasarana agar wisatawan nyaman.
Baca Juga : New Cluster Nagari Luncurkan Tipe Alleris, Usung Desain Fasad Lengkung yang Unik
Selain itu, Rahmat juga mengimbau dengan banyaknya pengunjung jangan sampai membuat binatang yang ada menjadi stres. "Jadi himbauan kami agar sungguh-sungguh, hingga tamu itu merasa punya kebersamaan dengan lembaga konservasi, dan mendapat melihat satu-satu, dan menjadi timbul rasa sayangnya, dan pedulinya kepada flora, fauna,” tutup Rahmat.