JATIMTIMES - Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Probolinggo, Gus dr. Muhammad Haris dan Lora Fahmi AHZ, resmi mendeklarasikan kemenangan mereka setelah unggul dalam hitung cepat (quick count).
Deklarasi tersebut digelar di GOR Damanhuri Pondok Pesantren (Ponpes) Zainul Hasan Genggong, Desa Karangbong, Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo, pada Rabu (27/11) malam bersama tim pendukung mereka.
Baca Juga : Profil Khofifah Indar Parawansa, Calon Gubernur Jatim yang Unggul di Quick Count Pilkada 2024
Menurut hasil quick count yang dirilis Avemedia Survey, pasangan nomor urut 02 dengan slogan "Probolinggo Sae" berhasil mengantongi 80,19% suara, jauh mengungguli pesaing mereka, pasangan nomor urut 01, Zulmi Noor Hasani dan Abdul Rasit, yang hanya memperoleh 19,81% suara.
Lantas siapa sosok Gus Haris? Berikut ini ulasan profil singkatnya.
Kehidupan Awal: Keturunan Pesantren
Lahir pada 27 September 1974, Gus Haris berasal dari keluarga pesantren yang sarat tradisi keislaman. Ayahnya, Almarhum KH Damanhuri Romly, merupakan putra dari KH Muhammad Romly Tamim, pendiri Ponpes Darul Ulum Jombang. Ibunya, Nyai Hajjah Diana Susilowati atau Ning Sus, adalah cucu KH Moh. Hasan Saifouridzall, khalifah ketiga Ponpes Zainul Hasan Genggong.
Keluarga besar Gus Haris memiliki akar yang kuat dalam dunia pendidikan pesantren dan perjuangan dakwah Islam. Latar belakang ini menjadi fondasi kuat dalam perjalanan hidupnya sebagai seorang ulama, pemimpin, dan pelayan masyarakat.
Pendidikan: Dari Pesantren hingga Doktor Kedokteran
Sejak kecil, Gus Haris dididik dengan nilai-nilai pesantren. Ia menempuh pendidikan di Ponpes Darul Ulum, Jombang, pesantren keluarga ayahnya, hingga setingkat SMA. Disiplin ketat yang diterapkan di pesantren ini membentuk karakter dan jiwa kepemimpinannya.
Setelah menyelesaikan pendidikan pesantren, ia melanjutkan studi di Universitas Sultan Agung, Semarang, dan meraih gelar dokter. Tidak berhenti di situ, Gus Haris juga menempuh pendidikan pascasarjana dan memperoleh gelar Magister Kesehatan.
Baca Juga : Unisba Blitar Raih Penghargaan Asia Education Review: Bukti Komitmen pada Kewirausahaan Publik
Nama lengkapnya, Moh Haris Damanhuri Romly, mencerminkan sosok yang tak hanya ahli di bidang agama dan kesehatan, tetapi juga berbakat dalam seni. Pada 2022, ia dianugerahi NUComic Award sebagai Tokoh Penggerak Ekonomi Pesantren.
Kemampuan seni Gus Haris terlihat dari karya-karyanya di bidang musik. Ia telah menciptakan beberapa lagu, seperti "Probolinggo Paradise", yang memotret keindahan alam Probolinggo, hingga lagu-lagu bertema religius seperti "Guratan Hati" dan "Risalah NU". Selain itu, ia juga pernah bermain dalam film Lima Titipan Ilahi (2006), di mana ia memerankan tokoh Gus Nur.
Meskipun memiliki banyak keunggulan, Gus Haris tetap membumi dan menjalin hubungan erat dengan masyarakat. Ia aktif di berbagai komunitas, mulai dari HKTI (Himpunan Kerukunan Tani Indonesia), organisasi seni bela diri Pagar Nusa, hingga komunitas motor dan sepeda.
Sebagai seorang tokoh yang egaliter, Gus Haris selalu berbaur dengan masyarakat tanpa sekat. Ia dikenal mudah bergaul dan sering hadir di acara-acara komunitas, mulai dari diskusi santai hingga kegiatan olahraga. Karakter ini membuatnya dicintai banyak kalangan, terutama karena ia selalu mendengarkan aspirasi mereka.