free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Profil

Pilkada Kota Batu 2024

Berangkat dari Tukang Sapu, Nurochman Buktikan Pemimpin Tak Harus dari Kalangan Elit

Penulis : Irsya Richa - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

28 - Nov - 2024, 11:43

Placeholder
Calon Wali Kota Batu terpilih Nurochman saat bersama istrinya Siti Fauziyah serta anak, menantu dan cucunya usai mencoblos di Desa Sumberejo, Kecamatan Batu, Kota Batu. (Foto: Irsya Richa/ JatimTIMES)

JATIMTIMES - Meski belum ditetapkan KPU Kota Batu, paslon Nurochman-Heli bertengger dalam berbagai survei. Lalu siapa sih Calon Wali Kota Batu Nurochman?

Nurochman merupakan putra daerah lahir dan besar dari Desa Sumberejo, Kecamatan Batu, Kota Batu. Wilayah ini tepat berada di bawah perbukitan Gunung Banyak, Kota Batu.

Baca Juga : Unisba Blitar Raih Penghargaan Asia Education Review: Bukti Komitmen pada Kewirausahaan Publik 

 

Pria yang akrab disapa Cak Nur ini lahir pada 7 Maret 1969 di Kota Malang. Cak Nur lahir dari keluarga sederhana dan hangat. Merintis karir dari seorang karyawan sebagai tukang sapu di Hotel Victory Kota Batu, pada 1995.

Di sana Cak Nur bekerja selama sembilan tahun hingga memposisikannya menjadi ketua serikat pekerja. Pengalaman Cak Nur tidak berhenti di dunia perhotelan. Pada tahun 2004, Cak Nur memutuskan untuk menjadi wirausahawan.

Wirausaha yang dipilih adalah mengelola sayuran organik dan budidaya jamur tiram putih. Hanya saja Cak Nur menjadi wirausahawan tak cukup lama, kurang lebih tiga tahun lamanya.

Namun, dalam kurun waktu ini memberinya pengetahuan pentingnya ketahanan pangan. Suami Siti Fauziyah ini juga sempat menjadi pegawai di Badan Perencanaan Daerah (Bapeda) Kota Batu selama lima tahun. Dalam kurun waktu itu dianggapnya seperti kuliah jurusan pemerintahan, memberinya wawasan mendalam tentang perencanaan kebijakan pemerintah daerah.

“Menjadi staf di Bapeda adalah pengalaman berharga bagi saya. Seperti kuliah jurusan pemerintahan, karena di Bapeda saya bisa mengetahui dan memahami bagaimana merumuskan serta melakukan perencanaan kebijakan pemerintah daerah,” ungkap Cak Nur.

Selanjutnya di tahun 2006 sampai 2007, Cak Nur juga sempat menjadi Penjabat Kepala Desa Sumberejo, sebuah posisi yang diberikan berkat aktivitasnya di organisasi kemasyarakatan.

Ya sejak tahun 1991 pria 55 tahun ini sudah berkecimpung di dunia organisasi. Diawali dari menjadi anggota KNPI Kota Batu, Sekretaris PC IPNU Kota Batu dari tahun 1993-1997.

Lalu menjadi bagian BPD Sumberejo selama setahun dari 2006-2007. Kemudian ia mulai merambah memantapkan diri masuk dunia politik. Saat terjun di politik, Cak Nur memantapkan langkahnya di Partai Kebangkita Bangsa (PKB) Kota Batu.

Saat itu Cak Nur langsung mendapatkan posisi moncer yakni Sekretaris DPAC PKB Kota Batu sejak 2004-2009.

“Tahun 2009 adalah masa sulit bagi PKB Kota Batu, tidak ada satu pun kursi legislatif yang diraih pada Pemilu saat itu, dan kondisi partai bisa diibaratkan sebagai perahu rusak yang hampir karam,” kenang alumni Universitas Islam Malang ini.

Cak Nur mengingat masa sulit tahun 2009, ketika PKB tidak memenangkan satu pun kursi legislatif. Namun, dengan strategi komunikasi yang efektif dan semangat yang tinggi, Cak Nur berhasil memulihkan partai dari kehancuran.

Di tahun 2010, Cak Nur dipercaya menjadi Ketua DPC PKB Kota Batu hingga saat ini. Dengan demikian sudah 14 tahun memimpin PKB Kota Batu.

Baca Juga : Tingkatkan Pelayanan Kesehatan Mata, Bank Jatim Serahkan CSR Mobil Operasional ke RSMM Jatim 

 

“Meski menjabat sebagai ketua, saya tidak punya tim yang lengkap kala itu, kursi DPRD saja tidak ada. Kami bahkan pernah urunan untuk sekadar membiayai operasional partai. Itu semua demi menjaga eksistensi PKB di Kota Batu,” kata bapak dua ini.

“Bagi saya menjaga keharmonisan dan kondisi kondusif di internal partai sangat penting. Pemimpin harus bisa mengalah demi kemajuan semua pihak dan bisa menekan ego,” imbuh Cak Nur.

Kegigihannya di bidang politik pun membawanya menjadi anggota DPRD periode 2014-2019. Saat itu, alumni SDN Sumberejo 01 ini langsung menduduki kursi jabatan Wakil Ketua II DPRD Kota Batu.

Pada periode selanjutnya, Cak Nur masih dipercaya duduk di kursi DPRD periode 2019-2024. Kepercayaan masyarakat terbukti tinggi terhadap Cak Nur, dibuktikan kedudukannya menjadi Wakil Ketua I DPRD Kota Batu.

Pada pemilihan legislatif suara Cak Nur pun tertinggi, dibandingkan dengan 29 anggota lainnya terpilih pada periode 2024-2029. Kini Cak Nur mampu membuktikan, eksistensi PKB di Kota Batu.

Dibuktikan dari ia berhasil membawa PKB meraih suara terbanyak, mengungguli PDIP yang sebelumnya dominan di Kota Batu. Seharusnya Cak Nur menjadi ketua, namun karena tergerak ingin membangun Kota Batu, Cak Nur merelakan kursi tersebut.

“From Zero to Hero, mungkin bisa dibilang seperti itu. PKB bisa seperti ini sebenarnya bukan karena saya tapi peran serta semua kader,” tambah lulusan MAN Malang II, Kota Batu ini.

Dengan penuh rintangan, kini Cak Nur mampu membuktikan untuk menjadi pemimpin tidak harus berasal dari kalangan elit. Dengan dedikasi, kerja keras, dan integritasnya, Cak Nur berhasil menunjukkan layak untuk memimpin Kota Batu.

Cak Nur berkomitmen untuk membawa Kota Batu pada periode 2025-2030 menjadi lebih baik bersama Calon Wakil Wali Kota Batu Heli Suyanto, lewat visi 'Mbatu SAE', dengan fokus pada pengembangan yang madani, berkelanjutan, agrokreatif, terpadu, unggul, sinergis, akomodatif, dan ekologis.


Topik

Profil Pilkada Kota Batu Nurochman profil nurochman Kota Batu



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Irsya Richa

Editor

Sri Kurnia Mahiruni