JATIMTIMES - Calon gubernur Jawa Timur (Jatim) Tri Rismaharini mengunjungi Pondok Pesantren (Ponpes) Sunan Drajat di Dusun Banjaranyar, Desa Banjaranyar, Kecamatan Paciran, Kabupaten Lamongan, Selasa (26/11/2024). Risma, sapaan akrabnya, mendapat sejumlah nasihat dari pengasuh Ponpes Sunan Drajat KH Abdul Ghofur.
Kunjungan tersebut berlangsung sehari jelang pemungutan suara atau coblosan Pilgub Jatim 2024 yang akan berlangsung Rabu (27/11/2024). Kunjungan tersebut bukan hanya sekadar silaturahmi, tetapi lebih sebagai momen untuk menimba ilmu atau “ngangsu kaweruh” dari seorang ulama sepuh yang dihormati, yakni KH Abdul Ghofur.
Baca Juga : Sehari Jelang Coblosan, Khofifah Sowan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar
Sebagai sosok yang telah berkiprah lama dalam pendidikan dan kehidupan masyarakat, KH Abdul Ghofur tidak hanya memberikan bimbingan spiritual, tapi juga menekankan pentingnya sikap yang benar dalam menjalankan amanah kepemimpinan.
Dalam silaturahmi itu, KH Abdul Ghofur mengingatkan Risma tentang esensi sejati dari kepemimpinan, yang jauh lebih kompleks daripada sekadar meraih posisi kekuasaan. Dia menekankan pentingnya kecerdasan dalam mengambil keputusan dan kesiapan untuk menghadapi berbagai tantangan, termasuk kesulitan yang mungkin datang dalam perjalanan.
“Sebagai wong tuwo, kulo mboten ngurusi politik tapi kulo bagian ndungakno mergo wis tuwo. Kulo wong tuwo-ne Indonesia (sebagai orang tua, saya tidak mengurusi politik tetapi untuk mendoakan karena orang tua. Saya orang tuanya Indonesia),” ungkapnya.
Pesan tersebut mengandung makna mendalam, yakni pentingnya keberkahan doa dari orang tua dalam perjalanan hidup seorang pemimpin. Selain itu, KH.Abdul Ghofur memberikan pesan bijak terkait karakter yang harus dimiliki seorang pemimpin.
“Pesen kulo, pemimpin iku kudu pinter mergawe dan siap melarat. (pesan saya, pemimpin itu harus cerdas dalam bekerja dan siap miskin). Nek gak, malah ngrepoti dan melipir wae (Kalau tidak, malah merepotkan dan lari dari tanggung jawab),” tuturnya.
Baca Juga : H-1 Pencoblosan, Paslon Nurochman-Heli Ziarah Makam dan Perbanyak Lantunkan Doa
“Sing penting pinter noto penggawean, ben rakyat gemah ripah loh jinawi. Kudu pinter noto Indonesia (Yang terpenting, pemimpin harus pandai mengatur pekerjaan pemerintahan agar rakyat sejahtera dan hidup makmur. Harus pandai menata Indonesia),” sambung KH Abdul Ghofur.
Dia menambahkan, pemimpin harus memiliki integritas tinggi dan mampu menuntun rakyatnya menuju kehidupan yang lebih baik. Pemimpin yang hanya mencari keuntungan pribadi dan tidak memahami kondisi rakyat, menurutnya, tidak akan pernah berhasil membangun negara yang kuat dan sejahtera.