JATIMTIMES - Calon gubernur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyambangi Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar di Surabaya Selasa (26/11/2024). Kunjungan tersebut berlangsung sehari jelang pemungutan suara atau coblosan Pilgub Jatim 2024 yang akan berlangsung Rabu (27/11/2024).
Khofifah meminta doa restu dan sejumlah nasihat dari KH Miftachul Akhyar. Khofifah mengaku, dalam hidup ini, salah satu anugerah terbesar adalah bisa duduk bersama ulama, mendengarkan nasihat, dan meminta doa.
Baca Juga : H-1 Pencoblosan, Paslon Nurochman-Heli Ziarah Makam dan Perbanyak Lantunkan Doa
"Hari ini, saya merasa sangat bersyukur diterima sowan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar. Dari beliau, kita belajar bahwa dalam menjalani amanah, rendah hati dan keikhlasan adalah kunci utama," paparnya, sebagaimana diunggah pada akun Instagram pribadinya.
Ia pun mengaku mendapatkan sesuatu yang berharga dari KH Miftachul Akhyar. Sesuatu itu tak lain adalah doa dan nasihat yang diberikan khusus untuk Khofifah.
"Nasihat dan doa dari beliau adalah bekal yang sangat berharga, sebagai pengingat bagi diri saya untuk terus memperbaiki niat, menundukkan hati, dan memperkuat komitmen dalam melayani umat," paparnya.
Tak lupa, Khofifah juga turut mendoakan agar KH Miftachul Akhyar senantiasa mendapatkan limpahan kesehatan dan keberkahan dari Allah. "Semoga Allah melimpahkan kesehatan dan keberkahan kepada beliau, serta menguatkan kami semua untuk terus mengabdi kepada umat dan bangsa," urainya.
Sebelumnya, untuk mengisi masa tenang Pilkada 2024, Khofifah bersama Emil Elestianto Dardak jug sempat berkunjung ke makam Ir Soekarno atau Bung Karno di Blitar. Dalam kesempatan itu, Khofifah mengaku teringat pada dua hal sekaligus.
Baca Juga : Bawaslu Kota Batu Terima Laporan Dugaan Politik Uang saat Masa Tenang Pilkada
"Pertama, bahwa kemerdekaan yang kita nikmati hari ini adalah hasil kerja keras tanpa henti dari para pahlawan bangsa. Kedua, tanggung jawab besar yang kita semua emban sebagai penerus bangsa," tandasnya.
Mantan menteri sosial RI itu menegaskan, perjuangan untuk Indonesia yang lebih baik harus terus berlanjut. Hal ini mengakar pada semangat persatuan yang telah diwajibkan Bung Karno.
"Doa yang kami panjatkan adalah harapan agar kami mampu menjaga dan melanjutkan perjuangan beliau, membangun Indonesia yang lebih adil, makmur, dan bermartabat," bebernya.