JATIMTIMES – Pemuda asal Bandung, Hamzah Arif, berhasil meraih Juara I dalam lomba dakwah nasional Mada Fest 2024 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Manajemen Dakwah UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung. Ajang yang bertajuk “Dakwah di Era Disrupsi: Melampaui Konvensi, Merajut Inovasi” ini bertujuan untuk mengasah kreativitas generasi muda dalam berdakwah, khususnya dalam menghadapi tantangan era digital dengan inovasi metode dakwah yang relevan bagi masyarakat modern.
Lomba ini diikuti oleh peserta berusia 16 hingga 22 tahun dari berbagai daerah di Indonesia. Hamzah, yang berusia 22 tahun dan berasal dari Pondok Pesantren Manarul Huda Limbangan, Garut, tampil memukau dengan tema dakwahnya yang berjudul “Optimalisasi Dakwah di Era 6.0”. Penampilan luar biasanya tidak hanya memberikan kesan mendalam pada juri, tetapi juga mengukuhkan dirinya sebagai juara pertama.
Baca Juga : Belajar Berwirausaha, SMAN 3 Sidoarjo Ciptakan Inovasi Produk Ramah Lingkungan Tigluef
“Alhamdulillah, lebih bersyukur,” ujar Hamzah pada Kamis sore 21 November 2024 saat ditemui dalam perjalanan pulang menuju Jawa Barat menggunakan moda transportasi kereta api.
Perjalanan menuju Tulungagung memakan waktu tiga hari, namun hal itu tidak mengurangi semangatnya untuk mengikuti kompetisi. “Di antara kemustahilan itu aku masih berjuang untuk mencoba mewujudkannya,” tulis Hamzah melalui akun Instagram pribadinya, @hamzahbkrs_.
Hamzah merupakan seorang santri yang telah aktif dalam berbagai kompetisi dakwah sejak 2018. Selain sibuk menyelesaikan studi di pondok pesantrennya, ia sering mengikuti lomba dakwah di berbagai daerah, termasuk Jawa Tengah, DI Yogyakarta, dan Jawa Barat. Beberapa prestasi yang pernah diraihnya antara lain Juara 1 Dakwah di Ponpes Kyai Galang Sewu Semarang, Juara 1 Dakwah di UIN Yogyakarta pada tahun 2022, serta belasan kejuaraan lainnya.
Meskipun telah mengukir segudang prestasi, Hamzah tetap memiliki mimpi besar. Ia berencana melanjutkan studi di salah satu Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) di Indonesia.
Baca Juga : Debat Pamungkas, Pasangan Vinanda - Gus Qowim Tampil Memukau Semua Pertanyaan dan Tanggapan Dilalap Habis
“Saya masih mondok sampai tahun 2025, tapi saya berharap bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi,” ungkapnya.
Kesuksesan Hamzah di ajang Mada Fest menjadi bukti bahwa inovasi dakwah yang relevan dan adaptif di era digital sangat diperlukan. Sosok Hamzah Arif tidak hanya menjadi inspirasi bagi generasi muda, tetapi juga mengingatkan pentingnya semangat, usaha, dan inovasi dalam menyampaikan nilai-nilai Islam kepada masyarakat di era modern.