free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

DAM Tak Dibuka, Puluhan Hektar Tanaman Palawija di Desa Junjung Terancam Gagal Panen

Penulis : Anang Basso - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

20 - Nov - 2024, 19:55

Placeholder
Petani Semangka di Desa Junjung di tengah lahan persawahan yang tergenang air (Foto: Istimewa for Tulungagung Times)

JATIMTIMES - Hujan dengan intensitas tinggi yang terjadi di Kabupaten Tulungagung, khususnya di Wilayah Kecamatan Sumbergempol, membuat petani palawija di Desa Junjung, frustasi. Pasalnya, tanaman komoditas tembakau dan melon terancam gagal panen karena terendam air.

Kepala Desa Junjung, Hari Santosa mengatakan meskipun hujan deras baru beberapa kali terjadi, puluhan hektar sawah terendam air. Hal ini disebabkan oleh Dam Pacar dan Ngipeng yang seharusnya dapat mengendalikan air tak kunjung dibuka.

Baca Juga : Perkuat Ketahanan Pangan, Komisi II DPRD Situbondo Minta DPUPP Pro Aktif dan Tidak Main-Main

"Keberadaan Dam itu seharusnya kan melihat kebutuhan petani sekitar. Namun, kami sayangkan saat air menggenang dan mengancam gagal panen malah tidak dibuka," kata Hari, Rabu (20/11/2024).

Lanjutnya, skema sodetan pengeringan area persawahan di Desa Junjung sudah dibuat puluhan tahun lalu. Fungsi sodetan ini menurut Hari, untuk membuang air dari sawah ke sungai jika hujan deras tiba.

"Kalau dam tidak dibuka, air sungai penuh maka air sawah akan tertahan. Makanya, dam itu seharusnya dibuka saat air sawah kelebihan saat musim tanaman palawija," ujarnya.

Akibat genangan air di sawah ini, petani palawija yang tengah persiapan panen justru menjadi korban. Ia berharap, UPTD Pengairan PUPR Tulungagung selaku pengelola dam dapat dengan bijak memikirkan ancaman kegagalan panen yang merugikan petani ini.

"Kita berharap pengelola melihat kondisinya, apalagi sungai dipenuhi Enceng gondok. Sementara tanggul sungai yang abrasi, jika Enceng gondok menutup jembatan maka bisa jebol dan dampaknya semakin parah," tegasnya.

Saat dikonfirmasi terkait keluhan ini, Eko Suwandi selaku UPTD Pengairan PUPR Tulungagung yang membawahi Dam Pacar dan Ngipeng mengatakan, pihaknya berpegang teguh dengan kesepakatan sepuluh desa. Dalam kesepakatan 10  Himpunan Petani Pemakai Air (Hippa) menurut Eko, disepakati dam tidak akan dibuka pada tahun ini.

"Sepuluh Hippa ini sepakat dam tidak akan dibuka tahun ini, maka kami berpegang pada kesepakatan itu," ucapnya saat dihubungi melalui jaringan selulernya.

Bukan tanpa alasan, petani yang berada di naungan 10 hippa ini tidak seragam menjadwalkan musim tanam.

Baca Juga : Wujudkan Swasembada Pangan, Polresta Malang Kota Ajak Pemkot Maksimalkan Keterbatasan Lahan

"Misalnya di Junjung masih palawija karena yakin tidak akan turun hujan, tapi di wilayah lain butuh air untuk tanaman padi," terangnya.

Ancaman enceng gondok menurut Eko, juga mengancam mengganggu aliran sungai. Solusi yang bisa dilakukan salah satunya pembukaan dam agar enceng gondok dapat dikurangi.

"Pembukaan dam kapanpun bagi kami tidak ada masalah, apalagi adanya enceng gondok kami setuju saja jika dikurangi dengan membuka dam. Namun, sekali lagi karena ada kesepakatan sepuluh hippa ini maka kami tidak berani mengambil langkah sepihak," bebernya.

Eko memberikan jalan keluar, jika Kepala Desa Junjung ingin mengajukan pembukaan dam sebaiknya dibicarakan dulu dengan sepuluh desa yang hippa nya telah terikat kesepakatan.

"Karena memang banyak enceng gondok, maka pembukaan dam ini sebenarnya bisa dilakukan. Caranya, barangkali kepala desa Junjung mengajak sembilan desa lain untuk melakukan pendekatan dengan alasan yang tepat," pungkasnya.


Topik

Ekonomi UPTD Pengairan PUPR Tulungagung Petani Tulungagung gagal panen



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anang Basso

Editor

Sri Kurnia Mahiruni