JATIMTIMES - Dukungan untuk Paslon Nomor urut 3, Abah Anton dan Dimyati Ayatulloh (Abadi) terus mengalir dan semakin menguatkan Paslon Abadi untuk memenangkan Pilkada Kota Malang 2024. Belum lama ini, konsolidasi dilaksanakan Sahabat Sam Anas bersama seluruh Koordinator RW dari 11 Kelurahan se Kecamatan Sukun yang terkoneksi dengan tim di tiap TPS, Selasa (19/11/2024) disalah satu hotel di Kota Malang.
Anggota Fraksi PKB DPRD Kota Malang, M. Anas Muttaqin mengatakan bahwa pihaknya optimis Dapil Sukun uang menjadi dapilnya mampu memberikan kontribusi suara yang optimal untuk Paslon Abadi.
Baca Juga : Ibin-Elim Siap Cetak Rekor di Kampanye Akbar Pilkada Kota Blitar 2024
Optimisme ini berkaca pada pemilihan legislatif lalu, pada dapilnya Anas mampu memperoleh suara terbanyak se Kota Malang dengan 7.636 suara.
"Berdasarkan survei terakhir, salah satu kecamatan yang tertinggi suara ABADI adalah di Kecamatan Sukun. Ini harus kita pertahankan dan harus kita tambah," ucapnya di Hall Grand Palace Hotel, Selasa, (19/11/24).
Dalam hal ini, ada 75 ribu suara yang ditargetkan masuk kedalam Abadi. Untuk itu, upaya-upaya strategis akan dilakukan untuk mendapatkan suara sesuai dengan perolehan target dan bahkan melebihi. Tetapi, upaya-upaya yang dilakukan tetap berpatokan pada ketentuan dan aturan yang berlaku.
"Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Sukun itu ada sekitar 150 ribu potensi suara. Jika tingkat kehadiran sekitar 70-80 persen. Jadi sekitar 120 ribu yang akan hadir di TPS," tutur pria yang juga menjabat Ketua Komisi C DPRD Kota Malang ini.
Lebih lanjut disampaikan Sam Anas, di Pilkada kali ini masyarakat menghadapi dua momentum yang bersamaan, yakni Pilwali dan Pilgub Jatim. Di Pilgub Jatim, PKB mengusung pasangan Luluk dan Lukman (Luman) nomer urut 1.
"Ini adalah satu paket. Kalau kita berkampanye ABADI, maka otomatis kewajiban kita adalah mensosialisasikan Luman," ungkapnya.
Sehingga ketika kondisi kepemimpinan berjenjang itu linier, artinya, Gubernur dipimpin oleh Gubernur dari PKB, Wali Kota dipimpin Wali Kota dari PKB dan anggota DPRD nya juga dari PKB. Maka tidak ada yang tidak bisa dilakukan untuk perjuangan dan kemasyarakatan.
"Itulah pentingnya kita memiliki pemimpin dari PKB," tandasnya.
Sementara itu, Calon Wakil Wali Kota Malang, Dimyati Ayatulloh yang hadir dalam konsolidasi tersebut mengaku, bahwa dirinya sangatlah yakin mesin-mesin partai ini tetap berjalan untuk memenangkan Paslon ABADI.
Menurutnya, dengan dukungan koalisi partai yang ramping karena didukung 4 partai yakni PKB, Demokrat, PAN dan Partai Ummat. Maka tim bisa lebih lincah dan lebih mudah untuk berkoordinasi.
"Sehingga akhirnya masyarakat tau bahwa ini bukan hanya urusan bendera partai, tapi mencari sosok pemimpin untuk memimpin Kota Malang," pungkasnya.
Baca Juga : Pilkada Kurang 7 Hari, Hasto Turun Gunung Menangkan Eri dan Risma
Terlebih, perole suara Sam Anas pada Pileg kemarin sangatlah banyak, yakni 7.636 suara, maka ini menjadi satu hal yang menggembirakan. Apalagi, dari hasil survei internal Abadi, Sukun menjadi basis dengan suara terbanyak di antara Palson lainnya.
Dalam kesempatan yang sama, pihaknya mengimbau agar masyarakat tetap waspada dengan kampanye-kampanye negatif, seperti politik uang yang menurutnya telah dilakukan paslon lain.
"Masyarakat gak bodoh sudah cerdas banyak yang mengaku mendapatkan itu semua namun mereka tetap akan istiqomah tak bisa di goyang. Masak lima tahun hanya di ganti sembako atau uang 100 ribu saja," katanya.
Hadir dalam konsolidasi KH Ahmad Ali Maksum tokoh NU Sukun mengatakan warga NU harus tegak lurus mencari calon-calon yang benar NU-nya.
"Kalau dalam rangka mencari Calon Wali Kota dan Calon Gubernur maka kita harus memilih orang-orang yang ketika menjabat tujuannya bukan untuk mencari pekerjaan tetapi semata untuk berkhitmat," katanya.
Lebih lanjut ketua MWC NU Sukun ini menyerukan "Carilah calon Wali Kota dan calon Gubernur yang ketika menjabat itu betul-betul peduli terhadap kaum duafa dan fakir miskin serta anak yatim piatu.
"Kalau kita mencari seperti ini, maka untuk Wali Kota ini yang pas adalah pasangan ABADI. Karena jelas NU nya. Abah H Anton itu jelas NU nya, Abah Dimyati jelas NU nya," tegasnya.