JATIMTIMES - Kasus Ivan Sugianto, seorang pengusaha di Surabaya yang menjadi sorotan karena aksinya memaksa siswa SMA bersujud dan menggonggong, terus menarik perhatian publik. Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni, baru-baru ini menemui Ivan yang kini telah berstatus tersangka.
Dalam unggahannya di Instagram @ahmadsahroni88, tampak Ivan mengenakan baju tahanan oranye dan tangannya diborgol.
Sebelumnya, banyak warganet di platform X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter) mempertanyakan apakah pria yang ditangkap di Bandara Internasional Juanda, Sidoarjo, benar-benar Ivan Sugianto. Keraguan muncul karena penampilan pria yang ditangkap tampak berbeda dari sosok Ivan yang mereka kenal. Namun, spekulasi tersebut ditepis oleh Ahmad Sahroni melalui unggahannya, yang membuktikan pertemuan langsung dengan Ivan di Polrestabes Surabaya.
Dalam unggahannya, Sahroni mengapresiasi langkah cepat Polrestabes Surabaya dalam menangani kasus ini. “Trimkasih kepada Kapolrestabes Surabaya yg telah menerima saya berkunjung sekaligus melihat pelaku," tulis Sahroni.
“Apreciate pada kecepatan gerak langkah Polrestabes Surabaya atas viralnya seseorang yg berlaku sangat buruk di hadapan semua orang." tambah Sahroni.
Politisi Partai NasDem tersebut mengungkap bahwa dirinya berkunjung ke Polrestabes Surabaya pada Sabtu (16/11) malam. "Tadi malam saya berkunjung ke Polrestabes surabaya dan bertemu dengan pelaku yg melakukan hal hal tidak Layak kpd Anak2 yg mungkin dugaaan Membully anaknya dan terjadi hal hal seperti yg terlihat di Media belakangan ini," katanya.
Sahroni menegaskan pentingnya mengambil pelajaran dari kasus ini agar tidak ada lagi yang merasa "hebat dan jumawa" dalam bertindak sewenang-wenang. Ia juga menyampaikan harapannya agar kejadian ini menjadi refleksi bagi semua pihak.
"Pesan kepada semua orang tua termasuk saya tanpa terkecuali bahwa sikap sikap anak anak kita Wajib kita awasi dengan baik agar mereka tetep saling bersapa ramah dan tidak merasa hebat pd posisi org tua nya masing2," pesan Sahroni.
Ahmad Sahroni juga menyoroti pentingnya memperhatikan pergaulan anak-anak. Ia menyebut bahwa lingkungan pergaulan sering kali menjadi sumber perilaku yang merendahkan atau bahkan mem-bully orang lain.
"Sikap anak anak kita kadang pergaulan yg bisa melakukan hinaan atau bully kpd seseorang yg dilihat kelucuan yg menyebakan banyak bully di semua sekolah. Sebagai orang tua pasti merasa iba dan kasian bilamana anaknya di lakukan tidak baik..," pungkas Sahroni.
Baca Juga : Profil Ole Romeny, Striker FC Utrecht yang Akan Dinaturalisasi untuk Timnas Indonesia
Sebagaimana diberitakan sebelumnya, pengusaha di Surabaya Ivan Sugianto adalah orang tua dari EMS, seorang siswa di SMA Cita Hati Surabaya. Berdasarkan informasi yang beredar, Ivan marah besar setelah mengetahui bahwa anaknya diejek oleh siswa dari SMA Gloria 2 Surabaya. Tindakan ini memicu Ivan untuk mendatangi sekolah dan berupaya memberikan pelajaran kepada siswa tersebut.
Dalam rekaman yang diunggah @Mdy_Asmara1701 terlihat Ivan tidak menerima permintaan maaf yang telah disampaikan oleh siswa tersebut. Ia justru memaksa siswa itu untuk melakukan tindakan yang merendahkan diri. "Minta maaf, sujud, sujud, menggonggong," ucap Ivan.
Orang tua dari siswa SMA Gloria 2 berusaha menghentikan perlakuan ini dengan menarik anaknya yang sudah berada dalam posisi sujud di hadapan Ivan. Namun, Ivan tetap tidak terima dan berusaha mencegah orang tua tersebut. “Udah Pak, sorry Pak, udahlah Pak dia kan sudah minta maaf,” ujar orang tua siswa tersebut.
Kasus ini semakin memanas karena Ivan tidak datang sendiri, melainkan diduga membawa beberapa orang untuk mendampinginya, yang diklaim bertindak layaknya preman. Mereka diduga turut mengintimidasi siswa dan orang tua yang bersangkutan, menambah ketegangan di lokasi kejadian.
Kini Ivan telah menjadi tersangka intimidasi siswa SMA di Surabaya. Ia ditangkap di Bandara Internasional Juanda, dan kini sedang ditahan untuk diperiksa di gedung Unit PPA dan Jatanra Polrestabes Surabaya.