JATIMTIMES - Sebagian masyarakat Muslim yang ada di Indonesia memiliki kebiasaan meminta air doa kepada ustaz atau kiai.
Meminta air kepada ustaz kerap dilakukan oleh umat Muslim dengan maksud dan tujuan tertentu, seperti untuk meminta kesembuhan dari penyakit.
Baca Juga : Calon Bupati Malang Sanusi Bertekad Jadikan Pujon Pusat Wisata, Optimalkan Potensi Susu Hingga UMKM
Biasanya hal ini dilakukan setelah berusaha maksimal berobat ke dokter, namun tak kunjung sembuh dari penyakitnya.
Salah satu ikhtiar lain yang diyakini oleh umat Muslim khususnya di Indonesia yaitu dengan meminta doa kepada ustaz atau kiai.
Namun, kebiasaan ini dikhawatirkan menjadi perbuatan syirik yang tidak disadari. Lantas, apakah meminta air doa kepada ustaz termasuk perbuatan syirik?
Penjelasan Buya Yahya
Melansir channel YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya -pengasuh Ponpes Al-Bahjah- menjelaskan bahwa meminta doa atau pertolongan kepada Allah SWT melalui perantara, apalagi seorang ustaz, bukanlah perbuatan yang syirik.
Menurut dia, meminta doa kepada ustaz menurut bahasa hadis disebut juga ruqyah. "Anda datang ke ustaz dan meminta doa diperkenankan. Memang diajarkan kok. Dalam bahasa hadis, itu dinamakan dengan ruqyah," ujar Buya Yahya, dikutip Minggu (17/11).
Baca Juga : Milad ke-1 Majelis Cangkrukan Curvasud, Dalang Cilik Beraksi Diatas Panggung
Buya juga menekankan bahwa adalah hal yang dibenarkan apabila kita meminta tolong kepada ulama atau ustaz untuk membacakan Al-Quran. "Meminta kepada orang yang saleh diminta dibacakan ayat-ayat Al-Quran, itu sah," katanya.
Buya Yahya menambahkan, Rasulullah pun mengizinkan untuk melakukan ruqyah. "Ketika berkeyakinan yang menyembuhkan penyakit adalah Allah, Anda tidak syirik. Anda benar. Lewat ruqyah itu tadi," kata Buya Yahya.
Jadi, kata Buya Yahya, jangan khawatir akan meminta doa kepada ustaz atau orang saleh lainnya. Ia pun mengingatkan, jika sudah datang kepada orang saleh, lalu minta doa dan dikabulkan Allah SWT, kita jangan lupa bersyukur.
"Itu bukan syirik, selama Anda berkeyakinan yang menyembuhkan itu adalah Allah SWT. Sekali lagi itu bukan sebuah kesyirikan. Itu boleh," sambung Buya Yahya.
