JATIMTIMES - Debat publik ketiga pasangan cabup-cawabup Kabupaten Magetan pada Kamis malam (14/11) berlangsung penuh antusiasme. Acara ini menjadi debat terakhir dalam rangkaian debat pasangan calom menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024.
Tiga pasangan calon beradu gagasan berkaitan pengembangan wilayah kota dan infrastruktur serta pembangunan ekonomi digital dan ekonomi kreatif.
Baca Juga : Aksi Heroik Tukang Bangunan, Pukul Pelaku Penganiayaan Istri di Pakis
Debat ketiga ini diselenggarakan di GOR Yosonegoro Magetan dengan mempertimbangkan membludaknya penonton yang hadir, baik dari masing-masing pendukung paslon maupun masyarakat. Debat ini juga disiarkan secara langsung melalui televisi lokal dan platform daring.
Ketua KPU Magetan Noviano Suyide dalam sambutannya menyampaikan bahwa debat terbuka adalah metode paslon dalam menyampaikan visi misi paslon dalam memimpin Magetan 5 tahun ke depan. Debat ini untuk memberikan informasi menyeluruh tentang visi misi calon bupati dan calon wakil bupati.
"Kami berharap pilkada bisa berjalan dengan aman lancar tertib sesuai dengan yang kita harapkan bersama sesuai tagline Pilkada Jatim Sayuk Rukun,” ucapnya.
Acara debat kali ini mengangkat tema "Menyelesaikan Persoalan Daerah dalam Upaya Memajukan Magetan demi Memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Kebangsaan ".
Dalam debat ini, ketiga paslon yaitu paslon nomor urut 01 Nanik Sumatri-Suyatni Priasmoro, nomor urut 02 Hergunadi-Basuki Babussalam, dan nomor urut 03 Sujatno-Ida Yuhana Ulfa, diberi kesempatan untuk menyampaikan visi dan misi mereka serta menjawab berbagai pertanyaan yang mencakup isu-isu penting bagi pembangunan daerah.
Di awal debat, pasangan calon l diberi kesempatan menyampaikan visi-misi dan program sesuai tema debat oleh moderator Juzto dan Lista Mutia Sari.
Baca Juga : PSHT Dukung Program Nawa Bhakti Utama, Calon Wali Kota Batu Nurochman Janjikan Ini
Sub-tema pengelolaan limbah lingkungan industri kecil Magetan, pengelolaan sampah masyarakat, masalah ketersediaan lapangan kerja, serta pengotimalan Sarangan sebagai potensi wisata andalan Kabupaten Magetan menjadi materi debat yang sempat membuat suasana debat menjadi memanas. Sebab, masing-masing paslon beradu argumentasi dan program unggulan untuk mengatasi masalah tersebut.
Yang menarik, saat closing statement yang disampaikan di akhir sesi debat, cawabup dari paslon 03 menyampaikan keprihatinannya atas berita diperiksanya cawabup paslon 1 dan cawabup paslon 2 oleh KPK sebagai saksi dalam penyidikan dugaan kasus korupsi dana hibah untuk kelompok masyarakat (pokmas) dari APBD Provinsi Jawa Timur 2021-2022.
“Calon pemimpin daerah harusnya menjadi contoh masyarakat bagaimana dia bisa bersih dari korupsi. Semoga masyarakat Magetan jeli dan tidak salah pilih pemimpin Magetan 5 tahun yang akan datang," ujarnya.
Acara debat yang berlangsung dua jam penuh ini juga mendapatkan perhatian yang besar dari masyarakat Magetan. Sejumlah warga menyampaikan pendapat bahwa acara tersebut memberikan gambaran yang jelas tentang siapa kandidat yang lebih memahami kebutuhan mereka.