JATIMTIMES - Baru-baru ini media sosial dihebohkan oleh tindakan seorang pengusaha asal Surabaya yang diduga mengintimidasi seorang siswa di SMA Gloria 2 Surabaya.
Peristiwa ini viral setelah sebuah video diunggah oleh akun @Mdy_Asmara1701 yang memperlihatkan pengusaha tersebut meminta seorang siswa untuk sujud dan menggonggong layaknya anjing di depan sekolah.
Baca Juga : Dukung Program Nasional Makan Bergizi, DPRD Surabaya Siap Re-Alokasi Anggaran
Pengusaha yang disebut-sebut bernama Ivan Sugianto adalah orang tua dari EMS, seorang siswa di SMA Cita Hati Surabaya.
Berdasarkan informasi yang beredar, Ivan marah besar setelah mengetahui bahwa anaknya diejek oleh siswa dari SMA Gloria 2 Surabaya. Tindakan ini memicu Ivan untuk mendatangi sekolah dan berupaya memberikan pelajaran kepada siswa tersebut.
Dalam rekaman yang beredar, terlihat Ivan tidak menerima permintaan maaf yang telah disampaikan oleh siswa tersebut. Ia justru memaksa siswa itu untuk melakukan tindakan yang merendahkan diri.
"Minta maaf, sujud, sujud, menggonggong," ucap Ivan seperti dikutip dari unggahan di akun X @Mdy_Asmara1701.
Orang tua dari siswa SMA Gloria 2 berusaha menghentikan perlakuan ini dengan menarik anaknya yang sudah berada dalam posisi sujud di hadapan Ivan. Namun, Ivan tetap tidak terima dan berusaha mencegah orang tua tersebut.
“Udah Pak, sorry Pak, udahlah Pak dia kan sudah minta maaf,” ujar orang tua siswa tersebut.
Kasus ini semakin memanas karena Ivan tidak datang sendiri, melainkan diduga membawa beberapa orang untuk mendampinginya, yang diklaim bertindak layaknya preman.
Mereka diduga turut mengintimidasi siswa dan orang tua yang bersangkutan, menambah ketegangan di lokasi kejadian.
Beberapa warga yang berada di lokasi dan pihak keamanan sekolah berupaya melerai kejadian ini. Bahkan tampak Ivan juga adu mulut dengan satpam di lokasi kejadian.
Tindakan intimidasi ini pun sontak viral hingga mendapatkan atensi dari pihak berwajib. Berdasarkan informasi yang beredar, kasus ini sedang ditangani secara hukum oleh pihak sekolah dan kepolisian setempat.
Polrestabes Surabaya melalui akun resminya di X pada Senin (11/11) menyampaikan bahwa pihaknya telah melakukan mediasi atas insiden tersebut.
Baca Juga : Gerindra Gelar Konser, Eri Cahyadi: Guyub Rukun Bangun Surabaya
"Polri bersama masyarakat Kota Surabaya akan terus menjaga ketertiban. Untuk kasus ini, mediasi telah dilakukan dan para pihak sepakat berdamai," demikian pernyataan dari Polrestabes Surabaya.
Pihak kepolisian juga mengimbau masyarakat yang menemukan tindakan serupa agar segera melaporkannya ke Polsek terdekat atau menghubungi Call Center 110 serta layanan pengaduan melalui WhatsApp di 081133370075.
"Terima kasih atas informasi dan dukungan masyarakat. Kami berkomitmen terus memberikan perlindungan dan pelayanan kepada warga Surabaya," tutup pernyataan tersebut.