JATIMTIMES - Hari ketiga Malang Fashion Week 2024 menjadi ajang unjuk kreativitas para desainer Indonesia. Bertempat di Malang City Point, para perancang busana berbakat itu berbagi cerita inspiratif di balik karya-karya mereka yang unik dan penuh makna.
Salah satu tema yang menonjol adalah upaya pelestarian budaya Indonesia melalui inovasi desain. Beberapa desainer berhasil memadukan elemen tradisional dengan sentuhan modern, menghasilkan karya-karya yang tidak hanya estetis, tetapi juga sarat akan nilai sejarah dan budaya.
Baca Juga : Tidak Usah Panik, Begini Cara Mengatasi Tak Bisa Download Sertifikat SKD CPNS 2024
Dalam kesempatan ini, salah satu desainer senior Eko Tjandra dengan brand-nya yaitu OLANYE, membawakan koleksinya yang disebut Bali Ageng. Dia mengolaborasikan bahan kain tenun Endek Bali dengan sentuhan elegan. “Empowering women menjadi tema utama. Kemudian saya elaborasikan dengan inspirasi busana-busana kebesaran raja-raja Bali,” jelas Eko Tjandra.
Desainer lainnya, Rizky dari Puteri Kebaya Jawa Timur, memiliki tujuan untuk mempromosikan dan melestarikan kebudayaan dengan menciptakan berbagai macam jenis kebaya, seperti kebaya glamor, kebaya janggan, kebaya kutu baru dan kebaya Kartini. “Puteri Kebaya Jawa Timur ingin mengenalkan bahwasannya menggunakan Kebaya itu tidak akan lekang oleh waktu,” ujar Rizky.
Selain itu dari Leon van Java menghadirkan desain khusus untuk anak-anak dengan konsep casual colorful dan menggunakan motif batik mega mendung yang dikolaborasikan dengan etnik Jepara. Dari beberapa desainer inspiratif ini, ada satu desainer cilik yang sangat menginspirasi.
Di usianya yang belia, yaitu 13 tahun, Vano yang membawakan brand Valife by Vano, yang mengusung tema casual trendy dengan ciri khasnya, yaitu warna-warna cerah dan desain asimetris. “Tema yang saya bawakan kali ini adalah casual trendy dengan tujuan agar anak-anak bisa tampil lebih percaya diri dan merasa kalau dirinya itu trendy,” ungkap Vano.
Baca Juga : Melihat Kembali Sejarah Hari Pahlawan yang Diperingati Setiap 10 November
Para desainer sangat antusias dalam mempersiapkan karyanya di Malang Fashion Week 2024 ini. Waktu untuk persiapan dari setiap desainer sangat beragam, dimulai dari Puteri Kebaya Jawa Timur yang hanya dalam satu malam dengan dibantu banyak tim, hingga Eko Tjandra yang proses produksi sampai finishing memakan waktu kurang lebih 7 bulan, karena ia harus melakukan survei dengan pengrajin tenun Endek di Bali.
Selain untuk melestarikan kebudayaan Indonesia melalui inovasi desain, acara Malang Fashion Week 2024 ini juga diharapkan dapat menjadi platform dan wadah untuk berkembangnya para desainer muda agar dapat memiliki kontribusi besar dalam dunia fashion di Indonesia.