JATIMTIMES - Salju yang turun di Arab Saudi sudah merupakan kejadian langka, apalagi kali ini salju menutupi gurun pasir di wilayah Al-Jawf. Pemandangan yang biasanya tandus dan kering mendadak berubah menjadi lanskap musim dingin dengan lapisan salju.
Baru-baru ini, wilayah Al-Jawf mencatat hujan salju pertama dalam sejarahnya. Peristiwa ini menjadikan gurun pasir yang gersang tertutup salju, menciptakan pemandangan pohon-pohon palem dan bukit pasir yang diselimuti putihnya salju.
Penampakan es batu di gurun pasir wilayah Al-Jawf. (Foto: X)
Baca Juga : Hari Ini, Siang-Sore Mayoritas Wilayah Jatim Diprediksi Hujan
Badai salju ini bukan sekadar semburan debu biasa, melainkan badai besar yang datang setelah hujan deras dan hujan es melanda berbagai kawasan di Kerajaan Arab Saudi. Pemandangan gurun yang biasanya kering berubah menyerupai keindahan Pegunungan Alpen.
Nurlan Mededov, melalui akun X pribadinya, menyebut bahwa ini adalah pertama kalinya dalam sejarah gurun di Arab Saudi diselimuti salju. "Ini momen bersejarah; gurun di Arab Saudi kini berselimut salju. Suhu di sana jarang sekali mencapai titik serendah ini, ditambah dengan badai hujan es yang baru-baru ini terjadi," tulis Nurlan, dikutip Sabtu (9/11).
Tampak unta di gurun pasir di wilayah Al-Jawf, Arab Saudi. (Foto: X)
Melansir laporan dari CNBC TV18, peristiwa ini juga menarik perhatian luas di media sosial. Foto-foto dan video yang menunjukkan pasir tertutup salju viral dan menampilkan kontras mencolok dengan gurun berwarna keemasan yang biasa terlihat.
Apa penyebab dari fenomena meteorologi yang tak biasa ini? Di saat beberapa negara di belahan dunia lain menghadapi suhu ekstrem, Badan Meteorologi Uni Emirat Arab (NCM) menjelaskan bahwa sistem tekanan rendah yang terbentuk di Laut Arab menjadi pemicunya. Sistem ini membawa massa udara lembap yang kemudian bertabrakan dengan panas gurun, memicu guntur, hujan es, dan salju.
Baca Juga : Pembatasan Pabrik, Peternak di Kota Batu Terpaksa Buang Susu Sapi ke Selokan
Sebagai antisipasi, badan cuaca Arab Saudi memperingatkan masyarakat agar bersiap menghadapi badai petir, hujan es, dan angin kencang dalam beberapa hari ke depan. Penduduk diimbau untuk tetap waspada terhadap perubahan cuaca yang lebih ekstrem.
Sementara itu, akun X Global Dissident turut menyoroti fenomena ini dengan pandangan berbeda. Pihaknya menyebutkan bahwa terjadinya salju di Arab Saudi bisa jadi berkaitan dengan program modifikasi cuaca yang dimiliki Arab Saudi dan UEA. "Arab Saudi Utara diselimuti salju setelah hujan lebat dan hujan es. Baru saja, musim dingin mengubah lanskap gurun. Ya, ini bisa dianggap normal jika mengingat program modifikasi cuaca yang dijalankan oleh Arab Saudi dan UEA," tulis @GlobalDiss.
