JATIMTIMES - Permasalahan banjir menjadi salah satu pekerjaan rumah (PR) yang masih dirasakan masyarakat Kota Malang. Hal itu pun menjadi salah satu masalah yang menjadi perhatian bagi calon wali kota Malang nomor urut 1,l Wahyu Hidayat.
Wahyu mengatakan, permasalahan banjir di Kota Malang bukanlah perkara yang dapat diselesaikan secara sporadis. Dirinya pun berjanji jika nanti mendapat amanah untuk memimpin Kota Malang, permasalahan banjir menjadi hal priorritas
Baca Juga : Pengosongan Rumah di Lawang, Termohon Duga Ada Manipulasi
"Saya sudah mematangkan masterplan drainase. Tahun 2028 Kota Malang bebas banjir," ujar Wahyu.
Dirinya sangat optimistis bahwa bekalnya sebagai pakar planologi akan mampu digunakan untuk mengatasi permasalahan banjir di Kota Malang. Apalagi, banjir telah banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Terlebih sempat muncul predikat wisata banjir Kota Malang
"Kota Malang ini termasuk daerah dataran tinggi, tetapi masih ada Kota Batu yang berada di atasnya. Apalagi, ada aliran Sungai Brantas yang melewati Kota Malang," terang Wahyu.
Saat menjabat sebagai Pj wali kota Malang, dirinya telah mematangkan masterplan drainase yang dirancang untuk menuntaskan banjir di Kota Malang. Dirinya pun mengklaim bahwa banjir di Kota Malang mulai teratasi secara bertahap.
"Saya masuk di akhir 2023, langsung buat masterplan drainase. Dan hasilnya bisa dicek datanya pada 2024, ada berapa kasus banjir dibandingkan pada tahun 2023," kata Wahyu.
Baca Juga : Target Pendapatan Daerah di RAPBD Jatim 2025 Tuai Kritik Fraksi-Fraksi DPRD
Sebagai informasi, mengatasi masalah banjir menjadi salah satu program Wahyu Hidayat yang diusung sebagai visi dan misinya dalam Pilkada Kota Malang.
Selain banjir, juga ada beberapa permasalahan mengenai kebutuhan dasar di Kota Malang. Misalnya keluhan mengenai adanya parkir liar hingga permasalahan tiga pasar yang telah lama mangkrak rencana pembangunannya. Ketiga pasar tersebut yakni Pasar Gadang, Pasar Blimbing, dan Pasar Besar.
