free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Rata-Rata Lama Sekolah di Kota Batu Hanya Sampai SMP, Pengamat Dorong Peran Orang Tua

Penulis : Prasetyo Lanang - Editor : Yunan Helmy

30 - Oct - 2024, 19:41

Placeholder
Ilustrasi siswa sekolah di Kota Batu. Rata-rata lama sekolah di Kota Batu hanya sampai 9,85 tahun atau kelas IX SMP.(Foto: Istimewa)

JATIMTIMES - Rendahnya angkatan sekolah di Kota Batu masih menjadi pekerjaan rumah. Merujuk pada data Badan Pusat Statistik, rata-rata lama sekolah (RLS) penduduk berusia 25 tahun ke atas di Kota Batu0 sebesar 9,85 tahun pada 2023. RLS tersebut menunjukkan rata-rata penduduk Kota Batu hanya sekolah sampai jenjang kelas IX atau kelas 3 SMP.

Pengamat pendidikan Universitas Brawijaya Andhyka Muttaqin berpandangan, rendahnya RLS di Kota Batu itu bukan hanya terkait dengan sarana dan prasarana pendidikan. Namun juga penting adanya peran orang tua yang mendorong anaknya untuk bersekolah minimal 12 tahun. 

Baca Juga : Tingkatkan Kompetensi Pegawai, Badan Karantina Indonesia Gandeng UNAIR

Menurut dia, orang tua adalah salah satu fondasi utama dalam meningkatkan kualitas pendidikan. Ia berujar, selama ini banyak orang tua di Batu yang beranggapan bahwa sekolah tidak perlu tinggi-tinggi karena ujung-ujungnya juga akan bekerja dan menghasilkan uang.

"Artinya kemajuan Kota Batu masih jauh panggang dari api. Padahal, jelas berbeda antara mereka yang putus sekolah dan minimal lulus SMA/SMK. Lebih-lebih dengan mereka yang mengenyam pendidikan di perguruan tinggi,” kata Andhyka, Rabu (30/10/2024).

Dikatakan, pendidikan seseorang sangat erat kaitannya dengan peluang pekerjaan yang bisa mereka dapatkan. Latar belakang pendidikan yang baik juga bisa meningkatkan kualitas produksi sebuah industri. 

Ia memberi contoh, petani lulusan SD atau SMP kemungkinan besar hanya akan menjadi buruh tani. Sementara mereka yang sarjana pertanian dari perguruan tinggi tertentu, dengan keilmuan yang dimiliki, bisa mengembangkan hasil produksi pertaniannya dengan metode-metode yang ia dapatkan selama kuliah. 

Menurut dia, hal ini juga berlaku bagi bidang lainnya seperti perhotelan, wisata, rumah makan, atau bidang-bidang lainnya.  "Maka dari itu, peran orang tua dalam memberikan pemahaman pentingnya pendidikan kepada anaknya tidak bisa dikesampingkan" ucap dosen administrasi publik Universitas Brawijaya ini.   

Di tengah persaingan global yang semakin ketat, bagi Andhyka, pendidikan yang baik merupakan kebutuhan mendasar yang harus dimiliki generasi muda Kota Batu. Sebab, dengan potensi sumber daya alam Batu yang luar biasa, seharusnya banyak hal yang bisa dilakukan warga Kota Apel ini untuk menjadikan kota tercintanya lebih maju.

Baca Juga : UIN Malang Dorong Peningkatan Kompetensi Dosen Lewat PKDP

"Dengan pendidikan yang baik, generasi muda Batu bisa menjadi tuan di ‘rumah’ mereka sendiri. Jangan sampai mereka hanya jadi penonton karena tak memiliki daya saing yang mumpuni," sebut Andhyka.

Ia juga sekaligus menyinggung upaya calon wali kota ke depan untuk membuat program berkaitan dengan pendidikan. Sehingga pemerataan pendidikan bisa terwujud dan SDM dapat senantiasa ditingkatkan kualitasnya.

"Juga butuh pemerataan standardisasi kualitas lembaga pendidikan di Kota Batu sebagai solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut, lalu orang tua berpean mendorong agar wajib belajar 12 tahun, lebih baik lagi hingga perguruan tinggi," imbuhnya.


Topik

Pendidikan Kota Batu pendidikan di Kota Batu peran orang tua



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Prasetyo Lanang

Editor

Yunan Helmy