JATIMTIMES - Nama jurnalis kritis Najwa Shihab mendadak menjadi perbincangan hangat di X. Salah satu pengguna mempertanyakan mengapa dirinya kini lebih sering menjadi sasaran serangan daring.
Sejak beberapa waktu terakhir, Najwa tampak dihujani denhan komentar-komentar bernada rasis dan pelecehan di platform TikTok. Terutama setelah ia mengeluarkan peringatan darurat yang menyentil berbagai pihak.
Baca Juga : Turnament Badminton Indonesia Masters 2024 di Surabaya Bertabur Bintang
“Serangan untuk menjatuhkan karakter Mbak Najwa Shihab ini semakin intens setelah peringatan darurat. Lihat saja kolom komentar TikTok-nya selama dua bulan terakhir, dipenuhi ujaran rasis, bahkan ada yang sampai melecehkannya,” tulis @dewimaysaa dalam akun X pribadinya pada Senin (28/10), sembari menyertakan tangkapan layar berisi komentar-komentar rasis.
Tak hanya itu, buku Najwa berjudul Catatan Najwa juga sempat menjadi sasaran, bahkan dibakar oleh seorang pengguna TikTok. Akun base di X @tanyakanrl mengunggah video tersebut dan mempertanyakan motif di balik aksi tersebut.
"Kenapa buku Mbak Najwa sampai dibakar? Di komentar juga penuh kata-kata kasar yang menyerang asal-usul beliau. Emangnya Mbak Najwa salah apa? Seingat saya, beliau gak pernah bertindak aneh," tulis salah satu pengguna di akun @tanyakanrl, Senin (28/10/2024).
Buku Catatan Najwa sendiri berisi refleksi tajam Najwa Shihab mengenai berbagai isu politik dengan gaya penyampaian khasnya yang tegas dan penuh sindiran. Isinya yang lugas dan menyentuh topik-topik sensitif tampaknya membuat beberapa pihak merasa tersindir.
Baca Juga : Peringatan Sumpah Pemuda ke-96, Pj. Gubernur Adhy Tegaskan Pentingnya Partisipasi Pemuda untuk Pembangunan
Beberapa netizen pun mencoba mencari tahu alasan di balik serangan yang semakin masif ini. Seorang pengguna X dengan akun @raffimulyaa mengungkapkan pandangannya tentang lonjakan serangan terhadap Najwa Shihab. "Sejak peringatan darurat, Mbak Najwa jadi sering diserang. Bahkan lebih gencar lagi sejak tudingan 'nebeng' ini diarahkan padanya. Miris," tulisnya.
Tak hanya itu, penyanyi Kunto Aji bahkan turut berkomentar terkait hal ini. "Pertahanan terakhir kita salah satunya jurnalisme. Kalau Tempo sama Narasi kenapa-napa sih, aduh…," tulisnya.
Menurut analisis tim Narasi, sejumlah akun yang menyerang Najwa diduga kuat sebagai akun BOT. Salah satunya adalah akun TikTok bernama Ali Hamza yang beberapa kali mengunggah konten berisi serangan kepada Najwa.
Dari pantauan tim Narasi, komentar-komentar di akun tersebut menunjukkan pola waktu yang mencurigakan, dengan grafik aktivitas yang meningkat drastis dalam rentang waktu singkat, yang sulit terjadi secara alami.
Tim Narasi juga menemukan sekitar 80 momen ketika belasan hingga puluhan akun mengirim komentar secara serentak dalam waktu yang hampir bersamaan. Hal ini mengindikasikan bahwa komentar-komentar tersebut kemungkinan besar berasal dari akun BOT—akun otomatis yang diprogram untuk beroperasi sesuai tujuan tertentu.
Dari sekitar 21 ribu komentar yang dianalisis, hampir 20 persen di antaranya mengandung frasa “bubarkan” dan “UNHCR,” seolah kedua kata tersebut sengaja diulang untuk menyebarkan pesan tertentu.