free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Politik

Pilkada Kabupaten Blitar 2024

Menggugah Jiwa Sumpah Pemuda, Ghoni: Pemuda Harus Ambil Peran di Politik

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

28 - Oct - 2024, 14:16

Placeholder
Abdul Ghoni saat safari budaya di Candi Simping, menggali nilai sejarah dan warisan leluhur.

JATIMTIMES- Momentum Hari Sumpah Pemuda sering kali menjadi pengingat pentingnya peran pemuda dalam perjalanan politik dan sosial suatu bangsa. Dalam konteks ini, Abdul Ghoni, calon Wakil Bupati Blitar yang diusung Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan partai koalisi, mengangkat isu relevansi peran pemuda dalam politik masa kini.

Menurut Ghoni, pemuda bukan hanya memiliki potensi untuk perubahan, tetapi juga menghadapi tantangan yang kompleks dalam dinamika politik. "Pemuda hari ini harus menyadari bahwa mereka tidak hanya basis suara dalam pemilu, tetapi juga elemen yang berdaya dalam menentukan arah kebijakan," ujarnya di tengah perbincangan terkait makna Sumpah Pemuda, Senin (28/10/2024). 

Baca Juga : Upacara Sumpah Pemuda di Balai Kota Kediri

Sebagai calon pemimpin muda, Ghoni berkomitmen mendorong keterlibatan pemuda di Blitar, khususnya dalam agenda-agenda strategis yang menyentuh kehidupan masyarakat sehari-hari. "Pemuda harus hadir dalam percakapan politik," ungkapnya. Ia menambahkan bahwa di tengah era digitalisasi, pemuda memiliki kelebihan dari sisi penguasaan teknologi informasi, yang bisa menjadi alat ampuh untuk membawa perubahan positif di masyarakat. 

Menurut Ghoni, pemuda memiliki potensi besar dalam menggerakkan isu-isu kontemporer seperti lingkungan hidup, hak asasi manusia, dan kesetaraan sosial. Namun, ia menggarisbawahi bahwa peran tersebut masih terhalang oleh struktur politik yang lebih dominan dikuasai oleh kalangan senior.

Pada kenyataannya, Ghoni melihat dua hambatan besar yang menghalangi keterlibatan pemuda di arena politik: hambatan struktural dan hambatan individu. Hambatan struktural, katanya, berkaitan dengan minimnya dukungan dana dan akses politik bagi pemuda.

"Tidak semua pemuda memiliki kesempatan untuk berkarier di dunia politik karena keterbatasan dana," jelasnya. Hal ini membuat sebagian besar pemuda bergantung pada peran senior di partai atau organisasi politik, yang kadang-kadang justru mengesampingkan aspirasi generasi muda. 

Selain itu, Ghoni menyoroti hambatan individu berupa sikap apatis dan menurunnya kepercayaan pemuda terhadap proses politik formal. Menurutnya, hal ini kerap kali terjadi karena pemuda merasa suara mereka tidak cukup didengar dalam keputusan politik yang diambil oleh para pemimpin.

Melihat hal tersebut, Ghoni menyarankan adanya langkah-langkah untuk memperkuat kapasitas pemuda dalam politik. Salah satu caranya, menurutnya, adalah melalui pembentukan sayap partai untuk generasi muda yang dapat menjadi wadah aspirasi.

"Pemuda perlu difasilitasi dalam bentuk jaringan berbasis isu-isu strategis, baik nasional maupun global," katanya. Menurut Ghoni, hal ini akan menciptakan komunitas pemuda yang lebih terorganisir, yang mampu memberikan kontribusi lebih nyata bagi perubahan sosial dan politik.

Selain itu, Ghoni juga menekankan pentingnya optimalisasi media untuk mendukung partisipasi pemuda. Dalam era digital, media sosial memiliki peran signifikan dalam membangun komunikasi dan menyebarluaskan gagasan politik.

Ghoni mencontohkan bagaimana pemanfaatan media konvensional, seperti televisi dan radio, maupun media sosial dapat membantu menyampaikan agenda pemuda ke masyarakat luas. “Media bukan hanya alat informasi, tapi juga wadah aspirasi. Media dapat menjembatani suara pemuda dengan para pemimpin dan partai politik,” ungkapnya.

Baca Juga : Paslon Abadi: Demokrasi Harus Memberikan Pembelajaran Politik yang Santun 

Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi, Ghoni menilai bahwa pemuda memiliki kesempatan yang lebih luas untuk terlibat dalam isu-isu politik melalui media. 

"Kita perlu mengoptimalkan media yang ada untuk menyuarakan kepentingan pemuda, sehingga mereka bisa menjadi bagian penting dari proses perubahan di daerah maupun di tingkat nasional," tegasnya. 

Ghoni menambahkan bahwa media sosial, yang sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari pemuda, bisa menjadi sarana membangun opini publik dan menjalin komunikasi lintas komunitas, yang sangat diperlukan dalam memperkuat solidaritas antargenerasi muda.

Ghoni berharap, dengan langkah-langkah ini, generasi muda bisa lebih percaya diri dalam berpartisipasi di ranah politik. Ia menyatakan, partisipasi pemuda tidak boleh sebatas menjadi objek pemilu, tetapi harus diperkuat sebagai subjek perubahan. 

"Sumpah Pemuda harus jadi momentum bagi pemuda untuk mengukir perannya dalam sejarah politik, bukan hanya menjadi simbol saja," tutup Ghoni.

Dengan momen Hari Sumpah Pemuda ini, Abdul Ghoni mendorong pemuda untuk mengambil langkah lebih maju. Melalui peningkatan kapasitas, jejaring antarkomunitas, serta optimalisasi media, Ghoni percaya bahwa pemuda bisa menjadi elemen yang aktif, kritis, dan berpengaruh dalam membentuk kebijakan dan mengarahkan masa depan bangsa.

 


Topik

Politik Pilkada Kabupaten Blitar Abdul Ghoni sumpah pemuda



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

Sri Kurnia Mahiruni